Gubernur Barnabas Suebu memberikan sinyal akan segera mengambil langkah maupun upaya menanggulangi 5000 pengungsi yang mengalami kelaparan akibat sulitnya penyaluran bahan makanan di kampung Kiyage Puncak Jaya. Menurut Gubernur, pihaknya telah mengkoordinasikan masalah ini dengan pihak-pihak terkait termasuk Plt. Bupati Puncak Jaya dan Pangdam XVII Trikora. Dalam waktu dekat pula, akan segera dicari solusi yang terbaik untuk penanganan berbagai masalah di Puncak Jaya. Hal ini dikatakan Gubernur Suebu, usai dilantik sebagai Ketua PSSI Papua, bertempat di Sasana Karya Kantor Gubernur, Rabu (31/1) petang. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Suebu menghimbau masyarakat untuk tidak perlu panik, takut atau merasa terganggu terkait dengan berbagai kejadian yang terjadi disana (Puncak Jaya). Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua sangat proaktif dan akan terus berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat. ”Masyarakat tidak perlu merasa takut atau merasa terganggu. Yang pasti masalah ini sedang kami koordinasikan untuk mencari solusi terbaik dalam upaya penanganannya,” tutur Suebu. Pasca kerusuhan kerusuhan 13 November 2006 yang berawal dari pembagian dana bantuan langsung (BLT) diikuti pembunuhan terhadap dua anggota TNI yakni, Joko Susanto (anggota satuan kopasus) dan Tobias Sirken (Purnawirawan TNI AD), mengakibatkan sedikitnya 5.000 warga masyarakat didaerah itu, khususnya di Distrik Yamo telah mengungsi sampai di daerah kampung Kiyage (dua hari ditempuh dengan berjalan kaki dari kota Mulia). Masyarakat yang mengungsi itu, kini mengalami kelaparan akibat sulitnya penyaluran bahan makanan disana. Informasi ini berdasarkan kunjungan tim pastoral persekutuan gereja-gereja di Papua (PGGP), di Kabupaten Puncak Jaya, Mulia, beberapa waktu lalu “Saat kami melakukan kunjungan yang dengan maksud untuk pengembalaan terlihat dari dekat keadaan umat di wilayah Mulia dan sekitarnya, mengalami ketakutan akibat konflik bersenjata antara kelompok TPN/OPM pimpinan Goliat Tabuni dan satuan TNI dan Polri pada bulan Desember 2006 lalu,” ungkap Lipiyus Biniluk ketua II PGGP didamping Pdt. Herman Saud, Ketua III PGGP dan Pdt Andreas Ayomi saat jumpa pers di Pastoral Keuskupan, kemarin. Pdt. Lipiyus Biniluk minta Pemerintah Provinsi Papua harus segera turun tangan membantu Pemkab Puncak Jaya dalam mengatasi keadaan darurat di Distrik Yamo dengan memberikan bantuan darurat kemanusiaan. Lipiyus juga meminta pihak Komnas HAM Papua, agar melakukan penyelidikan guna mengungkap korban jiwa dan harta benda yang terjadi diwilayah tersebut.