Gubernur Barnabas Suebu mengatakan, rakyat harus punya industri kecil untuk mengelola hutan sehingga pendapatan maupun kesejahteraannya dapat ditingkatkan. “Saat rakyat punya industri kecil dan dia mengelola kayu sendiri untuk flooring atau lainnnya, tentunya akan dapat menaikan pendapatan masyarakat. Artinya, kayu yang keluar sedikit tapi uang yang masuk ke rakyat lebih banyak,” kata Suebu dalam sambutannya pada Rakerda I PDIP, di Hotel Mutiara Sabtu lalu. Menurut Gubernur dalam tahun ini, akan diterbitkan satu kebijakan tentang pengelolaan hutan yang berpihak kepada masyarakat disekitar hutan. Kebijakan ini sekaligus sebagai penangkal pembalakan hutan secara liar atau yang biasa disebut illegal loging. Untuk tahun-tahun kedepan, Pemerintah Provinsi Papua akan membuat larangan ekspor kayu log keluar Papua. Hal ini dimaksudkan agar, industri kecil pengelolaan hutan masyarakat dapat difungsikan secara maksimal. Rakyat Diberi Hadiah Bila Laporkan Ada Kayu Keluar Papua Sementara itu, Gubernur Barnabas Suebu berjanji akan memberikan hadiah yang pantas bagi masyarakat yang melaporkan apabila ada kayu yang akan diangkut keluar pulau Papua. Langkah-langkah ini merupakan kebijakan baru dari Gubernur Suebu yang akan diterapkan dalam waktu dekat, guna menunjang peningkatan kesejahteraan maupun pendapatan masyarakat disekitar hutan. “Kalau ada satu ponton yang keluar kemudian dilaporkan oleh masyarakat, maka dia akan dapat sekian persen dari kayu ponton yang keluar. Contohnya, kalau ada kapal ponton dijual Rp. 1 miliar, rakyat akan dapat 20 persen dari Rp. 1 miliar itu. Dengan begitu peraturan menjamin dan dengan cara ini rakyat akan jadi kaya diatas tanahnya sendiri,” tutur Suebu.