Usai tim pemekaran Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI Adhoc I bertandang ke Papua, Tim Tim DPD RI Adhoc III membidangi Pendidikan dan Kesehatan yang diketuai DPD Papua, Pdt. Max Demotouw, Rabu (21/2) melakukan serangkaian Kunjungan Kerja (Kunker) ke Papua. Tim ini, diterima Wakil Gubernur Provinsi Papua, Alex Hasegem SE, didampingi jajarannya, bertempat di Sasana Karya Kantor Gubernur, Dok II Jayapura. Di Papua, tim ini akan melakukan peninjauan di beberapa sekolah serta berbagai fasilitas pendidikan terkait upaya dari Pemerintah Daerah melaksanakan pembangunan dibidang pendidikan. Tim Adhoc III juga akan menelusuri mandeknya Rp. 24 milyar dana penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun BOS Buku di Bank BRI, mengecek persiapan Ujian Nasional, mencari tahu bagaimana penanganan bidang kesehatan terkait dengan dugaan terindentifikasinya virus flu burung pada salah satu ayam di Dok IX Jayapura, Penanganan Virus mematikan HIV/AIDS yang sudah memasuki angka 3023 kasus, serta bantuan beasiswa perguruan tinggi bagi mahasiswa orang asli Papua.
"Terlebih khusus kedatangan kami ke Papua adalah melihat pembangunan bidang pendidikan oleh Pemerintah Daerah. Dalam artian apakah Pemerintah Daerah menjalankan amanat UU yang menginstruksikan sebanyak 20 persen anggaran APBD/APBN dialokasikan untuk bidang kesehatan. Tim ini juga akan menelusuri mandeknya dana BOS di Bank Mandiri senilai Rp. 24 milyar, serta dibidang kesehatan flu burung dan HIV/AIDS, ”kata Ketua Tim DPD RI Adhoc III, Pdt. Max Demotouw dalam sambutannya. Sementara itu, Wakil Gubernur Alex Hesegem mengatakan, kebijakan Gubernur Barnabas Suebu dalam kepemimpinan 5 tahun mendatang, terfokus untuk membangun dunia pendidikan di Papua. Salah satu contoh, dengan dianggarkannya sebesar 30 persen yang merupakan alokasi anggaran dibidang pendidikan pada APBD Provinsi Papua Tahun 2007. Selain itu, lanjut Hasegem, untuk penanganan virus mematikan HIV/AIDS, Gubernur Barnabas Suebu telah mencanangkan pertobatan total untuk mencegah kematian massal untuk dijadikan pedoman bagi masyarakat Papua dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
"Dalam upaya ini, Gubernur menggandeng pihak-pihak tokoh agama, serta mengalokasikan dana yang besar pada APBD Provinsi Papua Tahun 2007 untuk penanganan virus ini. Sedangkan untuk flu burung, kata Hasegem, baru bersifat dugaan namun, instansi terkait telah melakukan berbagai pencegahan untuk menolak masuknya flu burung ke Papua. Usai melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur dan jajarannya, Tim DPD Adhoc III berkunjung di SMU 5 Angkasa yang merupakan sekolah menengah unggulan di Papua. Rencana selama 2 hari di Papua, tim ini akan berkunjung ke sejumlah kabupaten untuk melihat langsung kondisi belajar mengajar di sekolah-sekolah serta melakukan sejumlah dialog dengan para guru.