"Hasil studi banding tim Kadin Papua ke Sekolah Wirausaha Tobelo, menghasilkan 4 rumusan grand desain yang dalam waktu dekat akan diprasentasekan kepada Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH. Keempat rumusan itu yang akan dicapai, dalam rencana pembangunan sekolah wirausaha di Papua, pertama, ditujukan ke sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta, khusus untuk SMA/SMK, yang didalam sekolah tersebut diupayakan untuk diterapkan kurikulum kewirausahaan. Hal demikian dimaksudkan agar, pada saat siswa/I tersebut tamat, mereka sudah punya basic atau dasar ilmu pengetahuan kewirausahaan. Kedua, melakukan penguatan kepada para UKM yang sudah ada, antara lain dengan memberikan pelatihan manajemen kewirausahaan, sehingga para UKM itu, dapat terus tumbuh dan diperkuat kapasitasnya. Kemudian, yang ketiga, para lulusan SMU yang menganggur akan dirangsang untuk masuk pendidikan program D1, D2, D3, sekolah kewirausahaan yang akan dibangun nantinya. Selanjutnya yang terakhir, sekolah wiraswasta akan merekrut sejumlah masyarakat dari kampung-kampung, dan diberikan pengetahuan pendidikan kewirausahaan sesuai potensi yang ada diwilayahnya. Program tersebut, diharapkan dapat dimasukan sebagai salah satu agenda dalam konteks Rencana Strategis Pembangunan Kampung (RESPEK). Hal tersebut, seperti yang dijelaskan Ketua Kamar Dagang dan Industri disingkat Kadin Provinsi Papua, Jhon. M. Kabey diruang kerjanya, Rabu (11/4) kemarin.
“Tim Kadin sudah selesai studi banding di Tobelo dengan hasil cukup baik dan sekarang ini sedang disiapkan laporan kepada Gubernur, bahwa Kadin saat ini sudah mulai lakukan desain sekolah wirausaha di Papua. Laporan studi banding ini nantinya akan kita prasentasekan ke Gubernur Provinsi Papua, setelah draftnya selesai,” kata Kabey. Selain itu, dikemukakan Kabey, dari kunjungan tim di Tobelo diketahui juga bahwa sekolah wirausaha disana (Tobelo) sebenarnya mengadopsi Program Pembangunan Ekonomi Rakyat yang pernah dilakukan oleh UNDP di Papua pada tahun 1960-an dan sekarang menjadi sekolah swasta dengan Program D1, D2, dan D3. Penerapan sekolah wirausaha di Papua kedepan, lanjutnya, akan sedikit mengadopsi program pengembangan kewirausahaan dari Tobelo namun lebih mengarah pada penyesuaian dengan visi dan misi Gubernur Provinsi Papua. Untuk itu, Kabey menambahkan diperlukan adanya kerja sama yang kompak dan selaras antara pihak Pemerintah Daerah, Perbankan dan Kadin untuk dapat mewujudkan peningkatan perekonomian di Papua, melalui pembangunan sekolah wirausaha di Papua. Karena rumus untuk menjadi seorang wirausahawan itu harus memiliki kemampuan yang profesional menguasai ilmu kewirausahaan, memiliki bakat dan niat, mendapat dukungan modal kerja dari perbankan, serta berbagai pembinaan dan penguatan pasar.
“Jadi seorang wirausahaan itu harus ada unsur profesionalisme, memiliki ilmu kewirausahaan, punya bakat dan niat, modal kerja, serta pembinaan dan akses pasar. Bila unsur-unsur ini dipenuhi maka dia akan menjadi wirausahawan yang handal. Tidak boleh sepotong-sepotong dan harus dijalankan selaras,” cetusnya.