"Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) telah ditetapkan akan digelar pada tanggal 17 s/d 19 April 2007 bagi siswa dan siswi SMA/SMK dan SMP pada tanggal 24 s/d 26 April 2007. Bersamaan dengan pelaksanaan Unas SMP, akan diadakan ujian susulan kepada siswa yang tidak sempat mengikuti ujian karena sakit atau berhalangan yang sifatnya sangat emergency atau darurat. Dalam pelaksanaan Unas tersebut, secara nasional memberlakukan 2 kriteria standar kelulusan yang diterapkan pada tiga mata pelajaran sesuai dengan mata pelajaran jurusannya. Kriteria pertama, untuk dapat meraih kelulusan, para siswa dan siswi harus mendapat nilai rata-rata 5,00 untuk 3 mata pelajaran sesuai dengan jurusannya, dengan catatan diperbolehkan ada satu mata pelajaran yang dibawah 4,25. Sedangkan untuk kriteria kedua, dari 3 mata pelajaran jurusan, sebanyak 2 mata pelajaran harus bernilai 6 dan 1 pelajaran diperbolehkan bernilai 4. Apabila siswa tidak dapat meraih nilai minimal dari standar kelulusan yang diberlakukan, maka siswa dan siswi tersebut akan dinyatakan tidak lulus. Ketua Panitia Unas Provinsi Papua, Drs. Paul Indubri, M.Si selaku Kabag TU Dinas P & P Provinsi Papua, didampingi Sekretaris Panitia Unas Provinsi Papua, Drs. Leonard Benaino mengatakan hal tersebut diruang kerjanya, Rabu (11/4) petang. Menyoal tentang pengawasan pelaksanaan Unas, Paul Indubri mengatakan, Dinas P & P Provinsi Papua akan menerapkan sistem pengawasan silang oleh para guru disekolah-sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, termasuk memakai tim pemantau independen yang ada ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Tim independen tersebut, terdiri dari para tenaga-tenaga yang berasal dari lembaga penjamin mutu pendidikan, mahasiswa serta lembaga profesi terkait lainnya. Paul Indubri optimis, tingkat kelulusan siswa dan siswi di Papua akan lebih baik dari tahun lalu. Karena telah dilakukan berbagai pembenahan, diantaranya penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang materinya lebih banyak didesain oleh guru-guru dimasing-masing sekolahnya, tentu dengan mengacu pada buku pedoman yang ada. Disamping itu, tiap-tiap sekolah di kota maupun wilayah pedalaman, para siswanya diberi materi dengan porsi yang lebih besar untuk 3 mata pelajaran nasional yang sesuai jurusannya. Tak ketinggalan penambahan jam pelajaran untuk 3 mata pelajaran khusus tersebut.
“Kita optimis bisa capai hasil yang baik. Karena tahun lalu kelulusan di Papua mencapai 85 persen dan angka itu sudah bagus serta wajar. Untuk tahun ini kita optimis angka kelulusan bisa lebih dari hasil capaian tahun lalu, karena kita sudah ada persiapan dan pembenahan terlebih dahulu. Salah satunya dengan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan disemua sekolah,” kata Paul ditanya soal sumber penganggaran penyelenggaraan Unas, jawab Paul, anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan Unas bersumber dari dana APBN yang dialokasikan sekitar Rp. 2,8 milyar, serta didukung dari dana APBD Provinsi Papua, yakni sekitar Rp. 3 milyar yang juga diperuntukan untuk pelaksanaan UAS atau Ujian Akhir Sekolah.