"Guna memenuhi kebutuhan pangan diwilayah pedalaman, dalam waktu mendatang Pemerintah Provinsi Papua berencana membangun pabrik mie dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada diwilayah Pegunungan, yaitu petatas atau ubi jalar yang menurut survei para ahli di Jepang, memiliki nilai nutrisi gizi tertinggi di dunia. Upaya tersebut, sekaligus untuk mengatasi masalah kekurangan pangan diwilayah pedalaman atau pegunungan Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo yang beberapa waktu lalu, mengalami musibah kekurangan pangan.
“Jadi, pembangunan pabrik dengan memanfaatkan petatas ini diyakini bisa memenuhi kebutuhan pangan di wilayah Pegunungan Papua. Model seperti ini yang akan kita kembangkan kedepan, untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat pedesaan diwilayah itu, supaya tidak ada lagi kelaparan,” kata Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH dalam sambutannya pada acara peresmian Gedung Dharma Wanita Persatuan (DWP) Papua, Dok V Jayapura, Kamis (12/4). Selain itu, menurut Gubernur, varietas ubi jalar (betatas) di Pegunungan, dapat diolah menjadi 40-an lebih jenis makanan siap konsumsi serta dapat diekspor untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Jadi, ini merupakan satu terobosan yang tidak hanya menciptakan pangan bagi masyarakat dikampung, tetapi memiliki nilai jual ekspor untuk dapat meningkatkan perekonomian daerah,” katanya. Khusus untuk pengolahan mie, lanjut Gubernur, Pemerintah Daerah (Pemda) akan mencoba untuk memproduksi mie siap saji yang tinggal diseduh dengan air panas, kemudian dapat langsung disantap. Pola konsumsi yang efisien seperti ini, akan dicoba untuk dikembangkan diwilayah pedalaman, dengan harapan dapat mengatasi masalah kekurangan pangan di wilayah pegunungan. “Pola seperti ini akan kita coba terapkan kedepan. Kita harap upaya ini dapat mengatasi masalah pangan di pegunungan,” tuturnya.