"PT. Jasa Raharja Cabang Papua dalam waktu dekat ini, akan menyalurkan santunan kepada salah satu korban kecelakaan pesawat naas Adam Air yang hingga saat ini belum ditemukan bangkai pesawatnya. Salah satu korban kecelakaan pesawat naas Adam Air asal Papua itu bernama Allowisius Tawayob, seorang Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Asmat yang mendapat penugasan ke Manado, guna menyalurkan sejumlah bantuan bagi para mahasiswa asal Kabupaten Asmat yang menuntut ilmu di bumi nyiur melambai itu. Penyaluran akan dilakukan di Kabupaten Merauke dan akan diterima oleh ahli waris yang juga berstatus sebagai kakak kandung korban, yakni Kalumba Tawayob. Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Bagian Operasional PT. Jasa Raharja Cabang Papua, AP. Rindorindo, didampingi Kepala Sub Bagian Pelayanan PT. Jasa Raharja Cabang Papua, Cyrus Siahaan dan Kepala Sub Bagian Pendanaan PT. Jasa Raharja Cabang Papua, A.E. Pusung, Jumat (20/4) diruang kerjanya. Rindorindo mengatakan, berkas-berkas persyaratan untuk menerima santunan hingga saat ini sudah dilengkapi oleh ahli waris korban. Disamping itu, dana santunan saat ini sudah ada dan tinggal disalurkan. Jumlah dana santunan yang akan diberikan itu senilai Rp. 50 juta.
“Jadi pada prinsipnya kita sudah siap untuk menyalurkan dan tinggal menunggu kesiapan dari ahli waris. Kalau mereka sudah siap untuk menerima santunan, ya tinggal langsung kita salurkan melalui perwakilan Jasa Raharja di Merauke,” katanya. Sejak mendapatkan berita bahwa salah satu korban kecelakaan pesawat Adam Air berasal dari Papua, pihak Jasa Raharja beberapa waktu lalu langsung mengambil inisiatif turun ke lapangan melakukan pengecekan dan mencari ahli waris korbannya hingga ke Agats, Kabupaten Asmat. Setelah ditemukan, pihak Jasa Raharja langsung meminta kelengkapan berkas kepada ahli waris korban sebagai persyaratan guna mendapatkan santunan.
“Jadi seperti itulah tugas kita. Begitu mendengar ada korban asal Papua kita langsung bergerak turun ke lapangan. Bahkan sampai dirumah ahli waris korban. Dalam hal ini kita tentu sangat pro aktif, karena itu sudah menjadi bagian dari tugas kami. Untuk itu, kita berharap kedepan agar masyarakat lebih pro aktif apabila ada petugas yang mendatanginya untuk meminta kelengkapan berkas. Karena tujuannya agar proses penyaluran santunan dapat lebih dipercepat,” kata AP Rindorindo.