"Alangkah cepatnya tingkat penyebaran HIV/AIDS di Papua. Betapa tidak, hanya dalam jangka waktu 3 bulan, tingkat penyebaran virus mematikan ini telah mencapai 229 kasus. Secara mendetail, jumlah kasus HIV/AIDS per tanggal 31 Desember 2006, menyebutkan angka kasus HIV/AIDS di Papua telah mencapai 3023 kasus. Dibulan Maret ini, Dinas Kesehatan Provinsi Papua kembali menerbitkan tabel, yang menyebutkan bahwa angka HIV/AIDS di Papua per 31 Maret 2007, telah menembus angka 3252 kasus. “Penyebaran virus HIV/AIDS kian hari semakin cepat.
"Di tahun 2007, hanya dalam jangka waktu 3 bulan, melalui data Dinas Kesehatan Papua, diketahui telah terjadi sebanyak 229 kasus HIV/AIDS di Papua,” kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua, drh. Constant Karma, kemarin. Menurut Karma, kasus kumulatif menurut jenis kelamin, terbanyak dijumpai kepada kaum adam. “Untuk laki-laki, jumlah HIV sebanyak 868 dan AIDS 834 dengan total 1702 kasus, sedangkan untuk perempuan jumlah HIV sebanyak 929 dan 554 dengan total 1483 kasus, disusul 67 kasus untuk kasus kumulatif menurut jenis kelamin yang tidak diketahui,” katanya. Sedangkan menurut golongan umur, lanjutnya, terbanyak terjadi pada kelompok usia produktif, yakni 20-29 tahun dengan jumlah total 1413 kasus, terbagi atas HIV sebanyak 791 kasus dan AIDS 662 kasus.
"Dikatakan, kasus HIV/AIDS di Papua, terbesar masih diduduki Kabupaten Mimika dan Merauke. “Jumlah Kasus di Mimika telah mencapai 1182 kasus dan Merauke 883 kasus. Namun dari angka tersebut, yang telah meninggal ada sebanyak 44 orang di Kabupaten Mimika dan 104 orang di Merauke,” ucapnya. Sementara, untuk kumulatif kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko, terbanyak pada hubungan seks dengan total kasus 3064 jumlah kasus, serta sebagian kecil diantaranya terjadi saat melakukan transfusi darah, jarum suntik dan lainya. Dalam kesempatan tersebut, Karma kembali menegaskan bahwa ada lima resep penanggulangan HIV/AIDS. Yakni, puasa seks, setia pada pasangan, kondom, menjauhi narkoba, serta menghindari pemakaian alat medis yang tidak steril.
"Karma mengakui, cukup sulit untuk menanggulangi tingkat penyebaran HIV/AIDS apabila tidak ada peran serta dari semua komponen masyarakat, bak itu, para tokoh agama, tokoh masyarakat, komponen perempuan hingga pihak Pemerintah dan Swasta. Kaitannya dengan ini, Karma meminta ada keikutsertaan seluruh komponen masyarakat, untuk mau ikut peduli menanggulangi serta menekan tingkat penyebaran virus mematikan ini. Karena HIV/AIDS telah menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia. “Saya harap ada peran serta dari semua pihak yang mau peduli untuk memerangi penyebaran virus mematikan ini. Karena tingkat penyebarannya semakin lama menunjukan peningkatan yang signifikan dan hal ini tentunya dapat menghantarkan kita kepada satu kepunahan massal,” harapnya.