"Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Tigor Silaban menegaskan, pemberhentian bantuan dana kesehatan dari Global Fund, tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap Pelayanan Kesehatan di Provinsi Papua. Menurut Tigor, obat-obatan yang didanai dari dana Otsus sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Papua. Disisi lain, upaya peningkatan kesehatan oleh Pemerintah Provinsi Papua, tetap berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada hambatan atau gangguan yang berarti. “Walaupun dana kesehatan dari Global Fund di stop, khusus untuk Provinsi Papua tidak ada masalah. Obat yang kita punya cukup dan bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat Papua,” kata Tigor, Jumat (11/5) di Kantor Gubernur.
"Dalam kesempatan tersebut, Tigor mengemukakan, alasan Pemberhentian Dana tersebut, salah satunya karena pihak Global Fund tengah meneliti seberapa jauh dampak yang ada pada setiap bantuan yang digulirkan itu, dalam mendukung Proses Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat. Meskipun demikian, Tigor kembali menegaskan bahwa Anggaran penanganan Bidang Kesehatan di Papua dialokasikan oleh Pemerintah dalam jumlah yang besar, sehingga apabila Global Fund menghentikan bantuan, tidak akan mempengaruhi Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Papua.
“Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa pemberhentian ini tidak akan mengganggu Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Papua,” tegasnya. Untuk sekedar diketahui, Global Fund dalam bantuan kesehatannya di Papua, diberikan dalam bentuk obat maupun Operasional Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat. Bantuan tersebut, didedikasikan untuk 3 jenis penyakit, yakni AIDS, TBC dan Malaria atau biasa disingkat (ATM).