"Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam Tahun 2007 ini, menganggarkan Dana sekitar Rp. 1,1 milyar untuk pelacakan dan penanganan gizi buruk di Papua. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Tigor Silaban menjelaskan, selain akan digunakan untuk pelacakan gizi buruk di 20 Kabupaten/Kota, penggunaan anggaran itu termasuk dalam kegiatan penyediaan makanan tambahan pemulihan bagi 5000 balita selama 30 hari. “Tahun ini kita menyediakan anggaran Rp. 1,1 milyar untuk pelacakan & penanganan gizi buruk di Papua. Upaya ini untuk membebaskan Provinsi Papua dari penyakit gizi buruk,” ucap Tigor, di Kantor Gubernur, Senin (14/5) kemarin.
"Menurut Tigor, walaupun telah dianggarkan sejumlah dana untuk penanganan gizi buruk, tidak berarti telah ditemukan kasus gizi buruk di Papua. “Justru itu kita lakukan pelacakan, namun sekarang kita belum temukan kalau ada kasus gizi buruk di Papua,” akunya. Ditanya terkait upaya perbaikan gizi ibu dan anak diwilayah pedalaman dalam rangka mengantisipasi terjadinya kasus gizi buruk di Papua, Tigor Silaban mengakui, bahwa dalam Program Kerja tahun 2007 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah melakukan pengadaan micronutrient atau multivitamin senilai kurang lebih Rp. 1 milyar, yang diperuntukan bagi ibu dan balita.
"Diantaranya, berupa pengadaan vitamin A sebanyak 10 ribu dan 20 ribu unit, vitamin FE (Zat Besi), serta multi vitamin pendukung lainnya bagi ibu hamil dan balita, yang nantinya akan didistribusikan ke 230 Puskesmas Kabupaten se-Papua Disamping itu, ikut pula dilakukan pengadaan Home ekonomi set atau alat masak maupun alat makan keluarga yang akan disalurkan di 500 Posyandu se-Papua “Jadi, kita benar-benar mengupayakan agar tidak terjadi gizi buruk di Papua. Tentunya dengan berbagai Program Kegiatan yang tepat sasaran, antara lain, Program Pendukung Penanganan Gizi buruk seperti pengadaan multivitamin bagi ibu dan balita serta berbagai upaya-upaya lainnya, sehingga kasus gizi buruk tidak dapat terjadi di Papua,” Tandasnya.