Berbagai tudingan tentang ketidak berhasilan pembangunan Provinsi Papua melalui Otonomi Khusus dibantah oleh Gubernur Provinsi Papua, Drs J.P Solossa,M.Si. Dimana menurut Gubernur keberhasilan pembangunan yang dilakukan selama 3 tahun pelaksanaan Otonomi Khusus jangan di ukur yang diprovinsi tetapi , keberhasilan Otonomi Khusus itu harus diukur dengan hasil-hasil yang dicapai oleh Bupati dan Walikota, seperti pembangunan Rumah Sakit, Puskesmas, ruas-ruas jalan yang dibangun, ini bukti bahwa ada perkembangan yang baru selama 3 tahun pelaksanaan Otonomi Khusus.
Gubernur Solossa, lebih jauh menegaskan kepada wartawan tentang keberhasilan pembangunan di daerah selesai meresmikan perkantoran Pemerintahan Kabupaten Paniai di Madi Enarotali, Selasa (29/6) kemarin, seperti halnya yang terjadi di kabupaten Paniai, dimana dalam dua tahun terakhir ini sangat luar biasa perkembangannya dimana pada beberapa tahun lalu, kondisi daerah Paniai sangat jauh tertinggal karena keterisolasiannya, namun saat ini masyarakat di Enarotali telah dapat menikmati Mobil dan Motor ini adalah hasil pembangunan Otonomi khusus.
" Dua tahun yang lalu kondisi tidak seperti ini, orang dari Enarotali ke Madi harus Jalan kaki, tetapi sekarang sudah naik Mobil dan Motor," tegasnya.
Selain ini dengan telah terbukanya hubungan darat dari Nabire hingga di Enarotali walaupun masih sulit, tetapi harga-harga barang di Enarotali sudah turun dan sudah terjangkau masyarakat. " Inilah salah satu bukti bahwa Otonomi Khusus telah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, jadi Paniai sekarang bukan lagi daerah yang tertutup, tetapi sudah daerah yang terbuka," ujarnya.
Bahkan menurutnya, dengan pembangunan infrastruktur akan memperkuat capacity building pemerintah kepada masyarakat, dengan sendirinya pelayanan kepada masyarakat akan berjalan, tinggal bagaimana aparatur pemerintah dapat menyusun program-program strategis yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
" Program tidak perlu muluk-muluk, tetapi harus dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Dengan terbukanya daerah Paniai dengan pembangunan-pembangunan maka secara otomatis masyarakat akan dinamis, yang penting jalan dibuka, kegiatan ekonomi dibuka dengan
sendirinya masyarakat akan membangun dirinya.
Menurutnya pada masa lalu dimana saat itu J.P Solossa melakukan operasi Koteka di daerah itu, rumah-rumah masyarakat masih terbuat dari alang-alang, tetapi pada 2 tahun lalu rumah masyarakat sudah banyak yang ber atap seng. Termasuk gereja-gereja, namun saat ini sudah terjadi perobahan di masyarakat itu sendiri. " Ini keberhasilan pembangunan yang dilakukan selama Otonomi Khusus, jadi kalau ada orang yang mengatakan Otonomi Khusus tidak ada
pembangunan, orang itu berarti tidak pernah pergi kedaerah-daerah," tegasnya.(PAPUA POST.-)