"Kami targetkan September 2007 ini 18 rute utama tersebut dapat selesai," kata Kepala Janhidros , di Batam, Selasa, pada peluncuran "Electronic Navigational Chart" (ENC) Batam-Rempang-Galang-Singapura sebagai awal dari produk kerjasama tersebut. Ke-18 pelabuhan itu adalah Tanjung Priuk, Jakarta; Soekarno-Hatta, Makassar; Belawan, Sumatera Utara; Dumai, Riau; Balikpapan, Kalimantan Timur; Samarinda, Kalimantan Timur; Teluk Bayur, Sumatera Barat; Panjang, Lampung; Pontianak, Kalimantan Barat; Bitung, Sulawesi Utara; Tanjung Emas, Jawa Tengah; Pantoloan, Sulawesi Tengah; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Palembang, Sumatera Selatan; Kendari, Sulawesi Tenggara; Ambon, Maluku dan Sorong, Irian Jaya.
ENC dapat diaplikasikan dengan menggunakan Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) yang menggabungkan teknologi GPS. Perangkat ENC dan ECDIS dilengkapi alarm bahaya tabrakan, kandas, ke luar jalur, serta sistem untuk mengetahui posisi kapal. Selain lebih aman, dengan ENC dan ECDIS nahkoda juga dapat menentukan rute kapal lebih optimal dan menyimpannya dalam file, memperbarukan data, dan mengefisiensikan waktu pengecekan objek peta saat pelayaran. Janhidros dan MPA membuat ENC yang merupakan alat kelengkapann keamanan pelayaran, dipersyaratkan International Maritime Organisation (IMO) harus ada di seluruh kapal di dunia mulai 1 Juli 2010.
Sementara itu, Kepala Seksi Kartografi Janhidros Cdr. Samiyono mengatakan, dari 18 ENC pelabuhan utama, tujuh sudah selesai dibuat. Secara keseluruhan untuk meliputi seluruh wilayah perairan RI dibutuhkan 425 peta ENC dan sampai saat ini Janhidros telah menyelesaikan 93 peta. "Kami berharap, sebelum peraturan IMO berlaku 1 Juli 2010, semua peta sudah rampung dan dapat dipergunakan," katanya.