Sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas maraknya kasus Narkoba yang terjadi di Papua, khususnya di Kota Jayapura, organisasi yang selama ini komit terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba yaitu Badan Narkotika Provinsi (BNP) Papua, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Papua dan jajaran Polresta Jayapura, menggelar aksi bagi-bagi bunga dan menghimbau masyarakat untuk menyalakan lampu kendaraannya di Jalan Raya dekat Taman Imbi Jayapura, di sela-sela peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2007, Selasa (26/6) kemarin.
Ketua DPD Granat Papua, Yan Ayomi saat ditanya wartawan menjelaskan, aksi ini dilakukan untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa komitmen memberantas Narkoba itu bukan hanya di Papua, tetapi juga di seluruh dunia. Oleh karena itu harus ada semangat dari seluruh komponen masyarakat untuk memberantas Narkotika, khususnya di Papua ini, sebab di Papua ini
peradaran Narkoba disinyalir semakin marak.
"Polda, Granat, dan BNP juga akan terus memberantas Narkoba. Kita selalu mengingatkan, jika ko coba, ko kena, jika ko kena, ko mati. Inilah bahaya dari Narkoba. Karena itu jangan sekali-kali mencobanya,"ucapnya.
Menurutnya, para orang tua harus mengawasi anak-anaknya dan apabila di lingkungannya ada yang memakai atau mengedarkan Narkoba segera laporkan ke Granat, BNP atau langsung ke polisi supaya segera ditindaklanjuti dan diproses hukum. "Dalam pelaksanaan proses hukum, kami juga memantau polisi, jaksa hingga hakim yang menangani kasus ini. Bahkan jika terpidananya sudah menjalani penahanan, kami juga melakukan pemantauan, apakah yang bersangkutan benar-benar ada di LP atau tidak,"katanya.
Saat disinggung soal pengawasan di LP, apakah pernah ada terpidana kasus Narkoba yang tidak menjalani hukuman, Yan Ayomi menegaskan, dari hasil investigasi yang dilakukan timnya selama ini, tidak ditemui adanya Napi Narkoba yang sudah kabur alias tidak menjalani masa tahanan.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Provinsi (BNP) Papua, dr JV Purwoatmodjo,MM. "Beberapa hari lalu, kami juga telah melakukan bhakti sosial dan ibadah di lembaga pemasyarakat Abepura. Dalam kegiatan itu, secara otomatis kami juga melakukan kontrol terhadap Napi yang ada di sana. Dan selama ini belum ditemui ada Napi yang kabur,"katanya.
Saat ditanya apakah selama ini BNP sudah pernah merehabilitasi korban atau pecandu Narkoba, Purwoatmodjo menjelaskan, selama ini BNP belum pernah melakukan rehabilitasi terhadap korban Narkoba, sebab sampai saat ini belum ada korban yang hingga memerlukan rehabilitasi.
"Namun untuk pengobatan terhadap para pemakai Narkoba selama ini sudah berjalan. Ini seperti yang dilakukan oleh dokter di Puskesmas Hamadi. Ini dilakukan supaya mereka tidak meningkat untuk mengkonsumsi Narkoba yang tingkatnya lebih tinggi lagi,"ujarnya.
Saat ditanya soal berapa banyak pemakai Narkoba yang selama ini mendapatkan pengobatan, pihaknya menyatakan cukup banyak, tetapi saat ditanya berapa jumlahnya, ia mengaku tidak tahu persis.
Tentang fasilitas untuk rehabilitasi, di BNP Papua juga belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Namun sesuai rencana, pihaknya akan kerjasama dengan dinas kesehatan, khususnya RSJ Abepura untuk rehabilitasi para pecandu Narkoba. "Tempat di sana sudah ada, tetapi belum ada tenaganya seperti psikiater, para medis yang terlatih dan peralatan-peralatan untuk program pengobatan."Kedepan saya akan lobi ke BNN untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan peralatan di sini,"pungkasnya.
Caption:
Aksi bagi-bagi bunga ke para pengguna jalan di sekitar Taman Imbi Jayapura dalam rangka memperingati HANI 2007, Selasa (26/6). Dalam aksi ini masyarakat dihimbau untuk menyalakan lampu dan jangan sekali-kali menggunakan Narkoba, karena sangat berbahaya.