Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Elly Weror di Jayapura, Senin mengatakan, persiapan awal yang dilakukan pihaknya adalah pembangunan jalan ke pantai tersebut yang saat ini sedang diaspal dan pembangunan jembatan di Kali Buaya. Ia mengatakan, pengaspalan jalan dari Koya ke mulut pantai sudah rampung dan tinggal pekerjaan lanjutan yaitu pengaspalan jalan sepanjang pantai yang baru akan dilakukan setelah pembangunan jembatan di Kali Buaya itu rampung seluruhnya. Menurutnya, pekerjaan tahap berikutnya adalah pembangunan seratus unit rumah di sepanjang pantai menggunakan bahan lokal dan beratap daun rumbia (daun Sagu) dengan motif khas Papua.
Ia menjelaskan, seratus unit rumah yang dibangun pihaknya itu selanjutnya akan dikelola masyarakat pemilik hak ulayat di Pantai Holtekam di bawah pengawasan dan bimbingan Dinas Pariwisata Provinsi Papua dengan tujuan membina masyarakat agar menangani obyek wisata ini secara profesional. Weror berharap pembangunan obyek wisata alam ini dapat berkembang baik dan tidak terjadi masalah dengan penduduk pemilik hak ulayat setempat karena sudah dibicarakan bersama dan mendapat dukungan positif dari masyarakat setempat karena akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan mereka. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua itu juga menambahkan, pihaknya juga merencanakan akan membangun sebuah hotel bertaraf internasional di Kampung Holtekam untuk menunjang obyek wisata tersebut.
"Saya yakin pantai Holtekam ini apabila ditangani secara baik dan profesional akan bersaing dengan obyek wisata Pantai Bali karena Pantai Holtekam merupakan obyek wisata alam yang masih asli dan beum tercemar," harap Weror. Ia mengatakan, pihaknya juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Wakil Gubernur Alex Hesegem yang secara moril ikut mendukung upaya untuk "menyulap" pantai Holtekam menjadi obyek wisata andalan di Provinsi tertimur Nusantara ini. Pantai ini pada enam bulan terakhir ini ramai dikunjungi warga Kota Jayapura untuk berekreasi karena selain memiliki pasir hitam juga tidak ada banyak pungutan dibanding berekreasi ke pantai Hamadi maupun pantai Base G di Jayapura.