"Pemerintah Provinsi Papua akan membangun ratusan asrama guna menunjang kegiatan belajar diwilayah pedesaan maupun pedalaman. Upaya demikian, merupakan salah satu Agenda Pembangunan Bidang Pendidikan di Papua, dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) anak Papua melalui pendidkakan berpola asrama. Hal tersebut, sebagaimana diutarakan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH dalam sambutannya pada Seminar dan Lokakarya Membangun Budaya Damai di Papua, yang diselenggarakan di Lantai VIII, Hotel Yasmin Jayapura, (12/11).
'Suebu mengatakan, hingga saat ini masih ada mahasiswa yang bersekolah di salah satu Perguruan Tinggi di Jayapura, namun tidak bisa membaca dan menulis. Ia menduga, kemungkinan besar para guru sebelumnya, sengaja meluluskan para anak murid itu, sehingga pada saat mengikuti proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi, siswa dimaksud tidak dapat mengikuti mata pelajaran dengan baik. “Hal ini, sangat memprihatinkan karena akan sangat tidak lucu bila seorang mahasiswa tidak bisa menulis dan membaca,” tuturnya.
'Oleh karenanya, lanjut Suebu, metode pola pendidikan mulai dari tingkat SD khususnya diwilayah perkampungan akan dialihkan ke pendidikan berpola asrama. Misalnya, untuk murid kelas 1-3 akan mengikuti pendidikan dikampungnya. Kemudian mulai kelas 4-9 (kelas 6-9 setingkat kelas 1-3 SMP) akan diasramakan, sehingga penerapan materi pelajaran kepada anak murid bisa benar-benar terserap dengan baik. “Realita yang sedang terjadi di Papua ini tentunya tidak boleh kita biarkan berlarut-larut. Dengan demikian, kita perlu melakukan satu metode perbaikan untuk membenahi seluruh proses yang sudah salah itu. Dan melalui upaya ini, kita harap pembinaan SDM kepada para anak murid bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga para siswa-siswi Papua dapat benar-benar dicerdaskan SDM-nya,” harap Gubernur.