"Kalau sekarang di bagian timur baru ada satu radar, sedangkan di Sumatera sudah memiliki 17 unit radar. Kebutuhan radar di Indonesia idealnya sebanyak 30 unit," ujar Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Herman Prayitno, disela latihan tempur "Power Fire Demo" di Air Weapon Range Desa Buding Belitung, Sabtu. Ia menyatakan, meski masih kekurangan radar, pemantauan terhadap wilayah Indonesia akan terus dioptimalkan.
Untuk pesawat tempur yang dimiliki Indonesia jumlahnya kini mencapai 180-an unit, terdiri dari Sukhoi, F16, F5, Hawk, MK 53, hawk yang baru 100/200, Pesawat Baling-Baling, Fokker 28, Hercules, Fokker 27, CN 235, Kassa dan Helikopter Super Puma. Rencananya ke depan akan dilakukan penggantian pesawat, seperti pesawat tempur F5 akan diganti pesawat F16, Hawk MK 53 dan FS. Selanjutnya akan dilakukan penambahan enam buah helikopter untuk melaksanakan tugas penerjunan, logistik dan pengisian bahan bakar di udara.