"Perairan laut Papua memiliki keindahan dan kekayaan alam yang tiada tara dan tidak ternilai harganya karena memiliki keanekaragaman spesies didalamnya. Keindahan terumbu karang di Papua juga tidak kalah mempesonanya bila dibandingkan dengan panorama terumbu karang pulau Bunaken, namun patut diakui bahwa hingga saat ini belum ada fokus untuk mengembangkannya menjadi minat pariwisata terutama diwilayah Teluk Cenderawasih dan Raja Ampat. Sebagaimana dilaporkan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), secara Nasional kondisi terumbu karang di Papua masih jauh lebih baik dengan perairan lain di Indonesia. Akan tetapi dibeberapa titik ternyata sudah mulai terjadi kerusakan seperti di perairan Merauke, sehingga memaksa terjadinya luapan air laut hingga ke pemukiman penduduk.
Fungsi dari terumbu karang sebenarnya merupakan penyangga hempasan ombak terutama diwilayah dipinggiran pantai. Sementara perusakan terumbu karang masih dilakukan, utamanya oleh nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan bom, padahal untuk menumbuhkan karang setinggi 1 centimeter membutuhkan waktu yang cukup lama hingga puluhan tahun. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharadja mengatakan, saat ini masyarakat Papua ditengarai telah menjadikan laut sebagai gudang sampah padahal terumbu karang merupakan tempat makan bagi ikan yang juga menjadi kebutuhan manusia, serta sebagai tempat yang potensial untuk wisata bahari dan penangkal erosi pantai. Untuk itu, masyarakat, khususnya para nelayan diminta lebih sadar dan mau menjaga serta melestarikan terumbu karang Papua yang juga menjadi rumah bagi sejumlah jenis biota laut. Karena keindahan terumbu karang juga menarik minat berbagai jenis ikan yang tentunya bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan dan penghidupan bagi masyarakat nelayan. “Kelestarian terumbu karang hanya bergantung kepada masyarakat. Masyarakatlah yang berperan penting untuk menjaga dan melestarikannya. Untuk itu, saya minta kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikannya. Karena ada banyak keuntungan yang bisa kita dapat, baik untuk peningkatan pendapatan bagi masyarakat juga bagi daerah,” kata Astiler dalam sambutannya, disela-sela acara pembukaan sosialisasi terumbu karang pada insan pers, bertempat di Ballroom Cenderawasih I, Swiss Belhotel Jayapura, Senin (3/12) kemarin.
Dibagian lain, Astiler berharap peranan pers lebih ditingkatkan untuk melanjutkan sosialisasi pelestarian terumbu karang kepada masyarakat. Sehingga pesan dimaksud bisa disampaikan dan diterima oleh masyarakat. “Peranan pers kita anggap penting untuk melanjutkan sosialisasi ini kepada masyarakat. Untuk itulah digelarnya sosialisasi ini kepada insan pers. Sehingga para anak cucu kita mau menjaga dan melestarikan terumbu karang di Papua kedepan,” harapnya.