"Nilai eskpor Provinsi Papua Bulan Agustus 2007, kembali mengalami penurunan. Penurunan kali ini bahkan lebih tajam dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 66,18 persen dari 209,87 juta US$ pada Bulan Juli, turun menjadi hanya sebesar 70,97 US$. Hal demikian, disebabkan oleh turunnya nilai ekspor non migas yang berupa bijih tambang dan konsentrat dari pelabuhan Amamapare Kabupaten Mimika. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM, walaupun pada bulan ini terjadi ekspor ikan hias dan hasil kayu yang diekspor melalui pelabuhan udara Frans Kaisepo sebesar 1,36 juta US$, namun tidak menolong laju pertumbuhan ekspor non migas. “Terlalu tajamnya penurunan ekspor bijih tambang dan konsentrat yang turun sebesar 30,39 persen, ekspor Papua tetap tercatat mengalami penurunan,” kata Djarot Soetanto dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang disampaikan, kemarin.
Penurunan juga terjadi pada nilai impor yang merosot sebesar 57,14 persen dari 150,69 juta US$ pada bulan Juli menjadi 64,58 juta US$ sebagai akibat turunnya nilai impor migas sebesar 77,11 persen dari 48,03 juta US$ menjadi 10,99 juta US$ dan penurunan impor non migas 47,70 persen dari 102,67 juta US$ menjadi 53,59 juta US$. Kondisi ini menyebabkan laju pertumbuhan ekspor netto pada bulan Agustus menjadi sangat lambat yakni minus 89,21 persen dibanding bulan Juli walaupun masih tercatat surplus sebesar 6,38 juta US$ padahal bulan sebelumnya surplus mencapai 59,17 juta US$. Ditambahkan Djarot, untuk nilai ekspor kumulatif Januari – Agustus 2007, nilai ekspor Provinsi Papua tercatat sebesar 2.573,63 juta US$, lebih tinggi 48,17 persen disbanding kumulatif yang sama tahun 2006 yang tercatat sebesar 1.736.93 juta US$. Demikian juga dari sisi impor, nilai kumulatif Januari-Agustus 2007 ini mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen dibanding nilainya pada periode yang sama tahun lalu, dari 562,67 juta US$ menjadi 563,40 juta US$.