"Transportasi merupakan urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong, dan penunjang pembangunan. Peran sektor transportasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu, penyelenggaraan transportasi harus ditata dengan baik sehingga mampu menghasilkan jasa transportasi yang handal, diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien dalam mendukung pengembangan wilayah, peningkatan hubungan Internasional serta memantapkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu dikatakan, Gubernur Papua, barnabas Suebu, SH dalam sambutan yang dibacakan Sekda Provinsi Papua, Drs Tedjo Soeprapto, MM saat pembukaan Seminar Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) pada tataran Transportasi Wilyah Provinsi Papua, Rabu (5/12) di Aula Dinas Perhubungan Provinsi Papua.
Dikatakan, pentingnya tataran transportasi wilayah sebagai prasarana menyangkut kepentingan masyarakat, untuk itu diharapkan kebijakan operasional bidang transportasi harus komperehensif dan konseptual sesuai dengan kepentingan Daerah di Papua. Lebih jauh dikatakan, harus diakui masalah transportasi di Papua masih terjadi kesenjangan yang sangat besar terutama pada wilayah pedalaman Papua. Kesenjangan ini bisa berbentuk kesenjangan antar kawasan maupun kesenjangan yang bersifat intra kawasan. Kesenjangan antar kawasan dapat digambarkan sebagai kesenjangan yang terjadi antar kawasan pegunungan tengah, kawasan pantai selatan, kawasan teluk cenderawasih dan kawasan kepala burung. Dalam konsep pembangunan transportasi, Pemerintah berkewajiban untuk menyusun rencana dan merumuskan kebijakan, mengendalikan dan mengawasi penyelenggaraan transportasi. Sehingga diharapkan Pembangunan sektor transportasi mampu menunjang upaya pemerataan dan penyebaran pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan terciptanya stabilitas nasional. Secara Nasional rumusan dan kebijakan pembangunan transportasi dituangkan dalam dokumen Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), untuk tingkat Provinsi dituangkan dalam tatrawil (tataran transportasi wilayah), untuk tingkat Kabupaten/Kota dituangkan dalam tatralok (tataran transportasi lokal). Tatrawil Provinsi Papua yang diseminarkan hari ini merupakan acuan dalam pengembangan wilayah dan merupakan master plan transportasi yang akan kita pedomani dalam pembangunan transportasi di Papua dimasa yang akan datang.
Untuk itu, dalam penyusunannya harus terkoordinasi dan terintegrasi dengan sektor lainnya serta dapat memenuhi harapan semua pihak. Sedangkan kesenjangan antar kawasan dapat digambarkan sebagai kesenjangan yang terjadi di Daerah Kota dan Kabupaten. Kondisi infrastruktur perhubungan merupakan faktor utama terjadinya kesenjangan antar kawasan. Hingga saat ini sebagian besar Kota dan Kabupaten yang berada dikawasan pegunungan tengah dan pantai selatan serta Kota dan Kabupaten yang berada dikawasan teluk cenderawasih dan kawasan kepala burung relatif masih sulit dijangkau. Kesulitan yang terjadi di Papua ini bukan hanya disebabkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya tetapi dominan disebabkan kondisi geografi dan topografi yang kemudian saling memperkuat kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dikawasan ini. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur jalan transportasi darat, laut dan udara harus dioptimalkan dalam rangka memperlancar arus penumpang, barang dan jasa guna mengurangi berbagai keterisolasian.