"Untuk mendukung kegiatan para nelayan dalam melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan mesin penggerak motor ketinting, Selasa malam, digelar kegiatan pelatihan perbaikan mesin/motor (tempel/ketinting) kepada Aparatur Dinas Perikanan Kabupaten/Kota wilayah pesisir. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharadja mengatakan, secara umum tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur, namun secara khusus agar para aparatur lebih mengetahui teknik perbaikan motor ketinting. Dilain pihak, untuk meningkatkan sumber daya aparatur perikanan Kabupaten/Kota diwilayah pesisir agar dapat lebih memahami dan menguasai manajemen perawatan motor tempel/ketinting sebagai mesin utama penggerak kapal/boat para nelayan dalam melakukan operasi penangkapan ikan.
Astiler menjelaskan, sebagaimana diketahui kapal/boat merupakan investasi yang sangat mahal, untuk itu diperlukan pengelolaan yang baik guna mengurangi biaya perawatan dan menghindari kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya serta memperpanjang usia penggunaan kapal/boat dan peralatannya. Mesin utama pada sebuah kapal perikanan disebut Main Enggine (M/E) yang merupakan motor penggerak kapal/boat. Sedangkan dalam kegiatannya, operasi Main Enggine tentunya membutuhkan manajemen parawatan mesin secara berkala. Oleh karena itu, dalam pelatihan ini, akan pula dibahas manajemen pengelolaan teknik dan parawatan mesin motor (tempel/ketinting), serta teknik perbaikan kerusakan pada mesin/motor (tempel/ketinting). Sehingga pendampingan kepada para nelayan yang memiliki motor ketinting, bisa berjalan dengan baik serta sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan pelatihan ini, dihadiri sebanyak 30 orang dari Kabupaten/Kota wilayah pesisir ini.
Kegiatan pelatihan akan digelar selama 2 hari, mulai 4 s/d 6 Desember 2007, bertempat di Hotel Relat Indah Jayapura ini. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah pembelajaran dewasa (adragogi) yang diintegrasikan dengan berbagai metode pembelajaran (Diskusi, tanya jawab, ceramah) dengan lebih didominasi oleh kegiatan praktek. Materi yang diberikan dalam pelaksanaan pelatihan terdiri dari, kebijakan pembangunan perikanan tangkap, teknik mendeteksi kerusakan pada mesin/motor, cara mengatasi kerusakan pada mesin/motor, serta manajemen parawatan mesin/motor.