"Berdasarkan Angka Ramalan (Aram) III Bulan September 2007, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua memprediksikan produksi padi (sawah dan ladang) Papua akan mengalami peningkatan sebanyak 7,40 persen (5.457 ton) menjadi 73.775 ton gabah kering giling (GKG) dibanding Tahun 2006 yang mencapai 68.319 ton. Kenaikan ini, dipicu oleh adanya penambahan luas panen dan produktivitas masing-masing 4,28 persen (890) hektar dan 3,25 persen (1,15 kw/ha) yaitu masing-masing menjadi 20.788 hektar dan 35,49 kw/ha dengan asumsi adanya faktor konversi dari GKG ke beras sebesar 63,2 persen, sehingga akan terjadi kenaikan beras sebesar 3.448 ton Demikian ditegaskan Kepala BPS Provinsi Papua, IR. JA. Djarot Soetanto, MM, dalam berita resmi statistik yang disampaikan, kemarin.
Menurut dia, peningkatan terbesar akan terjadi di Kabupatan Merauke sebanyak 2.575 ton (4,43 persen) dari 58.096 ton di Tahun 2006 menjadi 60.671 ton pada Tahun 2007, disusul Kabupaten Nabire 1.411 ton dan Kabupaten Jayapura 947 ton. Kenaikan ternyata tidak hanya terjadi untuk produksi tamanan pangan padi tetapi juga untuk tanaman pangan yang lain. Kenaikan terjadi untuk produksi jagung yang diprediksikan naik mencapai 6.891 ton pipilan kering atau naik 48 ton (0,07 persen) dibanding Tahun 2006. Sama halnya untuk tanaman kacang tanah diprediksi mengalami kenaikan jumlah produksi, sebanyak 324 ton biji kering (12,24 persen), dan ubi jalar 17.447 ton umbi basah (6,01 persen) dibanding Tahun lalu. “Kenaikan ini lebih dominan dipicu bertambahnya luas panen tanaman pangan dimaksud,” kata Djarot. Berbeda dengan tamanan pangan padi, kacang tanah dan ubi jalar, produksi kedelai dan ubi kayu terprediksi mengalami penurunan. “Kedelai kita prediksikan turun -582 ton atau 13,78 persen. Sedangkan ubi kayu hanya mencapai 34.955 ton umbi basah atau turun -2.870 ton (-7,59 persen). Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya luas panen kedua komoditi tamanan pangan itu,” jelasnya.