Guna mensinergikan program kerja ILO dengan program Pemerintah Provinsi Papua, khususnya dalam program respek, Kamis (31/1) ILO menggelar seminar bertajuk pendekatan pembangunan infrastruktur pedesaaan berbasis tenaga kerja. Kegiatan tersebut, dilaksanakan di Lantai VIII Hotel Yasmin Jayapura, yang dihadiri antara lain perwakilan Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura beserta Komisi Penanggulangan Kemiskinan dan lembaga-lembaga serta organisasi yang tertarik dengan pengambangan infrastruktur di Papua.
Tauvik Muhamad, Programme Officer ILO menegaskan, kegiatan seminar ini adalah untuk melihat kemungkinan penerapan pendekatan infrastruktur pedesaan berbasis tenaga lokal yang pada intinya, adalah mengurangi kemiskinan dan pencapaian millennium development gold dalam akses air bersih, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.
Dikemukakan Tauvik, mengapa sasaran program ILO melalui pendekatan berbasis tenaga kerja, sebab lembaga PBB itu melihat didalam struktur pedesaan bisa diciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal atau masyarakat dikampung itu sendiri. “Kita tidak menggunakan mesin-mesin, tetapi bagaimana masyarakat dilibatkan. Ini konsep yang sejalan dengan program respek,” kata dia.
Lebih lanjut dijelaskan, dari pelaksanaan seminar ada beberapa pendekatan yang dilakukan dan dari diskusi ini dapat dilihat bahwa beberapa Pemda seperti Kab. Jayapura sudah melakukan hal dimaksud. Namun ada beberapa hal yang sepesifik, yang pertama ingin dikembangkan seperti kebijakan infrastruktur dipedesaan. “Antara lain, harus ada pembuktian bahwa infrastruktur itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jadi kita mulai dari perencanaan, kemudian masyarakat membuat rangking atau pembobotan prioritas. Sehingga masyarakat dilibatkan dalam memilih infrastruktur yang paling dibutuhkan, jenisnya apa, dimana dilakukan dan mereka harus terlibat,” ucapnya.
Kedua, lanjutnya, kita ingin memastikan bahwa kualitas terjaga, sehingga dimungkinkan dalam pendekatan ini menggunakan kontraktor kecil di tingkat lokal. “Oleh karena itu ini bagian dari program yang kita tawarkan dan ini merupakan yang sudah dilakukan di beberapa negara berkembang di dunia. Sebab ILo memang punya departemen devisi khusus untuk infrastruktur di pedesaan.
“Intinya kita memberikan peluang masyarakat untuk terlibat dalam infrastruktur dan memilih yang dibutuhkan. Itu bisa menghubungkan pusat-pusat ekonomi, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan,” tukas dia.