"Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH minta proses Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) yang akan berlangsung diseluruh daerah, perlu dikawal dengan baik. Ia mengaku, proses Pemilu Kepala Daerah sangat rentan terhadap adanya penyimpangan. Politik uang menjadi salah satu pemicunya sehingga rakyat banyak yang menjadi korban. “Yang paling sering kita lihat, suara rakyat diperjualbelikan. Ini yang tidak boleh, sebab menodai pesta demokrasi rakyat dan saya harap proses Pemilukada kali ini harus benar-benar dikawal dengan baik,” tuturnya di Gedung Negara, kemarin. Menurut suebu, sewaktu dirinya mengikuti proses Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur beberapa waktu lalu, ia pun pernah ditelpon dan ditawari pengalihan suara atas nama dirinya namun harus menyetorkan sejumlah uang yang disepakati bersama. “Waktu saya ikut Pilkada kemarin. Seorang oknum panitia penyelenggara menelpon saya menanyakan saya berani memberi berapa dengan imbalan pengalihan suara. Ini yang tidak boleh karena suara rakyat telah diperjualbelikan,” kata Suebu. Dijelaskan Suebu, wilayah pegunungan lebih berpotensi terjadinya jual beli suara. Dalam hal ini, pada saat hari pencoblosan para warga diajak makan bersama melalui acara bakar batu. Setelah masyarakat makan, mereka pulang lalu kertas suara yang ada itu tidak ditusuk oleh warga melainkan oleh para panitia penyelenggara. “Hal seperti ini yang harus diminimalisasi kedepan. Ini yang nanti menjadi tugas dari para Aparat Pemerintahan dan keamanan untuk mencegahnya. Sehingga upaya jual beli suara bisa benar-benar kita minimalisasi,” jelasnya.