"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada perubahan yang membawa kita kepada paradigma baru, yakni era Teknologi Informasi (TI) dan komunikasi yang harus dimanfaatkan sebagai peluang guna meningkatkan pelayanan Pemerintahan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat disemua sektor. Utamanya di Papua dengan adanya Otonomi Khusus, agar masyarakat asli dapat menjadi tuan ditanah sendiri, tentu memerlukan penanganan secara transparan dan demokratis. Untuk itu, peranan TI dan Komunikasi untuk masa kini dan masa depan di tanah Papua, dirasakan sangatlah penting.
"Sebab TI merupakan salah satu alat dalam memerangi kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan menuju kepada masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini sebagaimana dikemukakan Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Pengelolaan Data Elektronik (BPDE) Papua Thobias Solossa, SH.MM, pada acara penutupan Pameran Teknologi Informasi tahun 2008, bertempat di GOR Cenderawasih Jayapura, Sabtu minggu lalu.
"Dalam hubungan dengan itu, Gubernur mengemukakan, maka Pemerintah sebagai pelayan dan abdi masyarakat, patut menjadi focus sebab teknologi informasi ini akan dijalankan oleh para Aparat Pemerintahan. Serta mampu bekerja secara transparan, profesional, produktif dan memiliki daya saing tinggi terutama dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Pemerintahan yang baik atau good governance.
"Sementara, berkaitan dengan kegiatan pameran teknologi informasi yang telah berlangsung selama lima hari tersebut, Suebu berharap dari momen ini dapat diperkenalkan produk/peralatan teknologi terkini guna menambah wawasan tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, baik bagi masyarakat, swasta, dan khususnya bagi generasi muda (pelajar, mahasiswa). Sedangkan bagi Aparatur Pemerintah, diberikan alternatif pilihan-pilihan untuk memilih dan mengembangkan teknologi tersebut di lingkungan kerja. Sebab salah memilih teknologi akan mengakibatkan kerancuan, dan kiranya produk yang menjadi pilihan mempunyai kehandalan dan dapat dipertanggung jawabkan.