Ditengah maraknya gerakan separatisme dan upaya-upaya yang mengarah pada disintegrasi bangsa, salah satu langkah untuk mempersiapakan generasi muda agar mampu meningkatkan produktifitas dan menjauhkan diri dari perilaku yang destruktif, yakni dengan memberikan beragam kegiatan positif.
Kegiatan itu haruslah sekaligus dapat meningkatkan kemampuan teknis atau ketrampilan serta memberikan wawasan yang luas bagi para generasi muda tersebut. Menurut Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH, dengan begitu, maka para generasi muda tidak lagi memiliki pemikiran yang sempit dan tak terjebak pada fanatisme kelompok, suku, agama dan etnis tertentu.
Proses ini sangatlah penting, untuk terus menerus ditanamkan agar menghindarkan mereka (generasi muda,red) dari pemikiran yang sempit, yang sudah tentu sangat berbahaya dalam interaksi sosial kemasyarakatan dilingkungan masyarakat. Hal demikian antara lain dikemukakan Gubernur Barnabas Suebu dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Aparatur Setda Provinsi Papua, Drs. Hendrik P. Keiseipo, MM disela-sela acara pelepasan bhakti pemuda antar provinsi (pertukaran pemuda), gerak jalan Bogor-Jakarta dan pekan olahraga pelajar wilayah (Popwil) V, di Main Hall Kantor Gubernur
Papua Kamis pagi.
Menurutnya, pemuda dengan wawasan yang luas dan inklusif akan mampu melewati sekat-sekat kelompok, golongan, suku, agama dan etnis tertentu sehingga mampu menjadi katalisator dan akselerator dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, dalam rangka proses pencerahan dan menumbuhkan semangat inklusifitas dikalangan pemuda, maka diperlukan satu wahana yang dapat
meningkatkan intensitas interaksi antar budaya, golongan, antar suku, agama dan etnis tertentu itu. Sehingga para pemuda menjadi biasa dalam perbedaan.
“Karena perbedaan adalah bagian dari dinamika kehidupan masyarakat. Dan akan menjadi statis serta tidak akan dapat berkembang tanpa adanya perbedaan itu,” cetusnya. Sementara itu, Asisten II Setda Papua Hendrik Kaisiepo mewakili Gubernur Papua melepas 148 orang untuk mengikuti kegiatan pelepasan pertukaran pemuda, gerak jalan dan popwil. Mereka terdiri dari 32 orang perwakilan Papua untuk mengikuti pertukaran pemuda di Propinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah. Kemudian sebanyak 6 orang mengikuti gerak jalan Bogor – Jakarta serta 110 orang akan mengikuti Popwil di Maluku Utara.