Dalam sambutan pembukaan direktur BPD Provinsi Papua, Onesimus Fairyo, mewakili seluruh jajaran Direktur BPD Indonesia, mengatakan hubungan kerja sama yang terjalin, antara Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia, dalam wadah Asosiasi Bank Daerah, Bagi PT.Bank Pembangunan Daerah Papua, memberikan konstribusi dan manfaat sangat besar.
Asosiasi Bank Daerah mempunyai pengaruh sangat besar. Asosisasi Bank Daerah telah berhasil membentuk hubungan multualisme yang saling menguntungkan antara sesama Bank Daerah seluruh Indonesia. Salah satu bentuk kerja sama yang dirasakan adalah kredit sindikasi, karena Otonomi Daerah Pemerintah Daerah sangat membutuhkan dana sangat besar untuk mendukung proyek-proyek vital, baik menyangkut kebutuhan masyarakat umum maupun infrastruktur lainnya untuk pelayanan public.
Salah satu kredit sendikasi yang sedang berjalan saat ini Bank Jatim, BPD Bali dan BPD Papua, adalah pembiayayaan kredit pembangunan jalan di Timika dengan nilai proyek Rp.221 Milyard yang dianggarkan secara multiyers, 2004-2006. Dalam ajakan Onesimus mengharapkan agar dukungan dan partisipasi Bank Daerah lainnya untuk bergabung dengan Bank Papua dalam kredit sendikasi untuk mebiayayai proyek-proyek besar pada masa-masa mendatang.
Menyikapai berkembangnya Bank-Bank Nasional dan Bank-bank Swasta Nasional, maka sudah saatnya bank Pembangunan Daerah meningkatkan kerja sama yang lebih erat lagi, tentunya diperlukan sebuah pemikiran baru, ide, kreatife, inovasi dan dukungan kemajuan sistem teknologi informasi yang canggih. Kita menyadari inovasi Bank-Bank Nasional dan Bank-Bank Swasta Nasional sangat bagus maka kita perlu belajar dari Bank-Bank tersebut. Wakil Ketua Asosiasi Bank Daerah Seluruh Indonesia, Gusirawan Pasaribu, mengatakan rapat kerja ini merupakan rapat lanjutan Devisi kredit dan Devisi Tresure BPD seluruh Indonesia tanggal 1-2 september 2004,lalu di Mataram yang hasilnya dibawa pada rapat kerja ini untuk mendapatkan pengasahannya sehingga ditindak lanjuti BPD masing-masing.Berdasarkan kesepakatan bersama BPD seluruh Indonesia, baik di Bidang kredit maupun dibidang tresure yang merupakan hasil keputusan final berupa produk bersama yang dimanfaatkan oleh BPD secara keseluruhan dalam menunjang operasional bisnisnya di bidang perbankan, yang saat ini dirasakan semakin kompetetis, maka diharapkan seluruh BPD ada kebersamaan dalam menyikapi diwaktu mendatang. Sementara ditempat yang sama Gubernur Provinsi Papua Drs.J.P.Solossa,Msi, dalam sambutan membuka Rapat Kerja Direktur Pemasaran Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia Senin (04/10) Sasana Karya Kantor Gubernur Provinsi Papua, mengatakan di era Otonomi ini Bank Pembangunan Daerah sebagai salah satu badan usaha milik daerah sekaligus sebagai sumber pendapatan asli daerah perlu diperdayakan, karena mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam menyukseskan Otonomi Daerah.
Menyikapi pesat kemajuan Bank-bank Nasional maupun Bank Swasta Nasional, maka Bank Pembangunan Daerah perlu meningkatkan kerja sama, maka diperlukan pemikiran baru, ide kreatif dan inovatif, serta dukungan kemajuan sistem dan teknologi informasi yang menunjang.
Pertumbuhan Produk Domestic Regional Bruto Provinsi Papua triwulan kedua tahun 2004, secara tahunan berkonsentrasi sebesar 3,79%, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, yang juga berkonsentrasi sebesar 1,39%, apabila subsektor pertambangan tembaga tidak diperhitungkan maka pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan kedua tahun 2004 tersebut sebesar 4,87%. Mencermati berbagai perbankan Regional di Provinsi Papua khususnya penyaluran kredit, yang kondisinya tidak jauh berbeda apa bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.Sebagai wujud kepedulian Pemerintah provinsi papua telah mengalokasikan dana untuk disalurkan kepengembang usaha kecil menengah dan koperasi.