"Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Papua, Dra. Sipora Modouw, MM menilai kaum perempuan di bumi cenderawasih sudah cukup berpartisipasi dalam bidang pembangunan dan perekonomian. Hal demikian, dapat dilihat dari adanya pergeseran pola pikir kaum perempuan yang beralih dari hanya berkebun, tetapi juga menjual hasil pertaniannya di pasar untuk mendapatkan hasil yang seimbang dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarganya. “Kalau tadinya mereka hanya pergi ke kebun dengan noken dan parang, sekarang dia beralih meninggalkan itu untuk berjualan pinang dan kangkung di pasar. Dari situ dia bisa mendapatkan hasil yang seimbang untuk kehidupan keluarganya,” jelas Sipora Modouw.
Kendati begitu, ia mengaku memang belum ada indikator pengukur yang dapat menilai sejauh mana partisipasi para kaum perempuan di Papua. Akan tetapi, jika dihitung secara kuantitatif atau secara jumlah, maka dapat dikatakan mereka sudah cukup berperan. “Hanya belum ada tolak ukur untuk menjadi indikator pengukur bahwa dia sudah berperan aktif dalam produk apa,” singkatnya.
Lanjutnya, tingkat partisipasi kaum perempuan di Papua hanya akan dinilai sangat minim jika menggunakan tolak ukur dengan skala ekonomi luar negeri. “Nah itu yang mungkin belum. Tetapi sekarang kita sudah bangun gerakan yang tadinya dia acuh saja, sekarang walau hanya jual pinang di emperan dia mau usaha. Nah, itu yang kita bersyukur dia mau berusaha cari uang untuk bantu perekonomian keluarga dan hal ini mencerminkan tingkat partisipasi kaum perempuan yang positif dalam bidang perekonomian,”ujarnya.