"Gubernur Provinsi Papua memberi instruksi kepada seluruh penyelenggara pendidikan dibumi cenderawasih agar dalam tahun anggaran ini, memiliki komitmen untuk memfokuskan program kerjanya ke wilayah perkampungan. Intruksi tersebut sebagaimana dikemukakan Sekda Papua, Drs. Tedjo Soeprapto, MM usai pengukuhan pengurus DPD GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia) Provinsi Papua Pengganti Antar Waktu (PAW) dan membuka pelatihan peningkatan mutu guru taman kanak-kanak dan pendidik kelompok bermain, Rabu (27/5) bertempat di Aula Kantor Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) Provinsi Papua.
Menurut Tedjo, masih ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi terkait upaya peningkatan bidang pendidikan diwilayah perkampungan. Antara lain, masalah pengadaan guru, sekolah maupun perangkatnya serta lingkungan. Namun bagaimanapun betapa sulitnya, lanjut Tedjo, komitmen penyelenggara pendidikan untuk fokus ke kampung harus benar-benar diwujudkan. ”Dalam artian, semua usaha peningkatan bidang pendidikan perlu segera disinkronkan programnya. Sehingga bisa terus mendorong apa saja yang dilaksanakan untuk peningkatan aspek pendidikan dikampung,” tuturnya.
Hal penting lain yang menjadi penekanan Sekda, adalah penurunan etika atau nilai-nilai norma yang ada dalam dunia pendidikan Papua. Oleh karena itu, hal mendasar ini perlu ditingkatkan dalam tahun ini sehingga diwaktu kedepan dapat memberikan nilai yang lebih maksimal lagi. “Yaitu dengan memberikan pembelajaran etika kepada anak usia dini. Sebab, kalau dimulai dari awal maka akan memberikan keuntungan yang lebih baik bagi siswa diwaktu-waktu kedepan.
Untuk itu, saya harapkan bahwa mutu maupun nilai-nilai moral menjadi bagian penting untuk diteruskan kepada anak usia dini,” kata dia. Menyinggung tentang belum diakomodirnya para tenaga guru TK untuk diangkat menjadi PNS, Sekda mengemukakan hal demikian masih menjadi perjuangan pihak Pemerintah Daerah karena pengalaman tenaga guru TK hingga kepada guru SD, SLTP maupun SMU yang mau mengabdi didaerah terpencil, sangat sulit untuk didapatkan.
“Oleh karena itu, sejalan dengan hal ini akan kita menjalankan guru-guru kontrak karena sekolah pendidikan guru Papua yang ada di Nabire, Merauke dan Sorong itu alumninya belum bisa mencukupi. Tapi nanti untuk guru kontrak ini juga secara bertahap kalau dia sudah bisa terpenuhi persyaratannya, maka mereka pun bisa diangkat menjadi PNS, ”tuturnya.