Perusahaan Daerah (PD). Irian Bhakti akan mencarikan pemasaran terhadap hasil-hasil komoditi pertanian maupun perkebunan masyarakat, guna mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan perekonomian daerah. Langkah demikian, juga merupakan upaya menindaklanjuti instruksi Wakil Gubernur Papua, Alex Hasegem, SE, selaku Badan Pengawas PD. Irian Bhakti yang meminta agar perusahaan penyalur beras PNS tersebut, menjadi perusahaan murni yang mencari keuntungan bagi perusahaan dan daerah. Hal ini sebagaimana pengakuan Direktur Utama (Dirut) PD. Irian Bhakti, Yusuf Wally, saat memberikan keterangan kepada wartawan, diruang kerjanya, Jumat (29/5) usai memimpin rapat. Selain akan memasarkan hasil komoditi masyarakat, lanjut dia, BUMD ini akan ikut membeli serta menampung hasil pertanian dan perkebunan rakyat. “Sebab kami akan menjadi kolektor yang bukan hanya membeli, tapi menampung serta mengusahakan pasarnya. Ini adalah rencana kedepan yang kita ingin kembangkan lebih lanjut,” kata Wally. Dikatakan, guna menindaklanjuti rencana besar tersebut, dirinya sudah memerintahkan para Kepala Cabang (Kacab) Irian Bhakti di seluruh Tanah Papua, untuk melakukan inventarisasi potensi komoditi pertanian maupun perkebunan diseluruh daerah. Tujuannya, untuk menghitung seberapa besar hasil produksi masyarakat yang dapat dicapai setelah panen, sehingga dapat dipetakan untuk kemudian dicarikan pemasarannya. “Jadi, sudah saya perintahkan agar melakukan inventarisasi potensi sehingga kita bisa lihat seberapa besar kapasitas yang diproduksi. Agar kita bisa menghubungkan pasar dengan hasil komoditi masyarakat”. “Dalam artian, pendataan ini untuk mengetahui informasi hasil produksi masyarakat sehingga kita tidak salah menghubungkan pasar dengan hasil produksi masyarakat yang suplainya tidak berkesinambungan. Untuk itu, hal ini yang saya arahkan untuk menjadi perhatian para kacab,” terangnya. Ditambahkan Yusuf Wally, jika ditemukan hasil komoditi masyarakat yang besar dan berkesinambungan pada satu wilayah, maka tidak menutup kemungkinan akan dibangun depot pada tingkat distrik untuk menampung hasil-hasil itu. Sehingga proses pemasaran dapat lebih maksimal, karena hasil komoditi memiliki kualitas dan mutu yang segar.