"Situasi Kota Jayapura kembali memanas menyusul disanderanya seorang Anggota DPRD Provinsi Papua disebuah hotel oleh kelompok sipil bersenjata. Satu orang pelaku penyandera tewas dalam baku tembak dengan pasukan Gegana Brimob Polda Papua yang berhasil membebaskan sandera dan menjinakan dua buah bom yang dipasang di hotel tersebut Dari pantauan dilapangan, kelompok sipil bersenjata menuju ke Hotel Dafonsoro yang terletak di jalan percetakan Jayapura, Sabtu siang dan langsung menyandera seorang Anggota DPRP Provinsi Papua yang sedang mengikuti rapat di hotel tersebut.
Tak hanya itu, seluruh karyawan maupun tamu hotel, dikuasi oleh kelompok sipil bersenjata tersebut. Namun seorang karyawan hotel, berhasil lolos dari penyaderaan dan kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Atas laporan itu, Kapolda Papua Irjen. Pol. FX. Bagus Ekodanto sebagai penanggung jawab Kamtibmas memerintahkan Dansat Brimob Polda Papua untuk segara mengirim tim gegana guna membebaskan para sandera dan merebut kembali Hotel Dafonsoro yang telah dikusai oleh kelompok sipil bersenjata. Tim gegana yang menurunkan tim negosiator pun gagal bernegosisasi dengan kelompok penyandera sehingga akhirnya Dansat Brimob Polda Papua menyiapkan pasukan gangguan teror gegana Polda Papua yang terdiri dari lima penembak jitu dan dua belas pasukan pendobrak.
Tim yang diturunkan sempat terlibat kontak senjata dimana satu penyandera dari kelompok sipil bersenjata langsung ditembak mati oleh pasukan penembak jitu yang ditempatkan di sisi utara hotel dafonsoro. Bersamaan dengan itu, satu regu tim pendobrak berhasil masuk kedalam hotel tersebut dan melumpuhkan satu penyandera didalam kamar hotel 301. Korban penyaderaan yakni, seorang Anggota DPRP Papua pun berhasil diselamatkan, sementara dua pelaku diamankan. Satu orang tewas dan satu mengalami luka-luka.
usai melakukan tugasnya dan tim gegana memberi informasi kepada Dansat Brimob Polda Papua bahwa didalam hotel tersebut masih terdapat dua buah bom rakitan dengan daya ledak tinggi. Dansat Brimob Polda Papua akhirnya memerintahkan satu regu penjinak bom (jibom) sub den gegana Polda Papua untuk menjinakan bom tersebut yang akan meledak dalam waktu tiga jam. Semua ruas jalan percetakan Jayapura langsung disterilkan oleh pasukan genana dengan memasang police line di depan hotel tersebut. Kemudian memerintahkan warga untuk menyingkir karena ada dua buah bom dengan daya ledak tinggi yang siap meledak.
Setelah pasukan jibom berhasil menjinakan dua buah bom tersebut, selanjutnya dua buah bom itu diamankan untuk diledakan namun sebuah bom sempat terkait pada kabel telepon dan akhirnya di turunkan di tengah-tengah jalan raya untuk di musnahkan dengan alat khusus. Sedangkan sebuah bom lainnya, langsung dibawa ke sebuah drum untuk kemudian kembali diledakan. Simulasi ini, dipadati oleh ratusan warga Kota Jayapura yang hendak melihat dari dekat aksi tim gegana brimob tersebut.