"Pemerintah Provinsi Papua saat ini tengah menyusun Perdasi dan Perdasus sebagai anamat UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus bagi Papua. Ada yang telah rampung, namun tidak sedikit yang masih dalam proses pembahasan karena untuk mengesahkan satu Perdasi-Perdasus membutuhkan pembahasan yang cukup alot. Menyikapi hal demikian, Pemerintah Provinsi Papua menggelar berbagai kegiatan sosialisasi Perdasi dan Perdasus dalam rangka mendapatkan masukan, guna melakukan penyempurnaan agar mendapatkan output yang baik.
Hal demikian sebagaimana penegasan Gubernur Papua dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Provinsi Papua, Drs. Elia Ibrahim Loupatty, pada acara pembukaan sosialisasi Perdasus dan Perdasi tentang perekonomian rakyat, pendidikan, kesehatan serta peraturan Gubernur Provinsi Papua tentang Pembebasan biaya pengobatan, bertempat di Hotel Yudisyah, Rabu (19/8).
Menurut Gubernur, pendidikan dan kesehatan menjadi masalah mendasar bagi masyarakat di kampung. Hal ini disebabkan karena tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah. Karena itu, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung, maka konsep pembangunan yang kini dan sedang kita laksanakan adalah membangun dari kampung ke kota dengan program utamanya adalah Respek.
Respek merupakan sebuah program pengentasan kemiskinan guna meningkatkan derajat kehidupan masyarakat yang berada di kampung-kampung, karena ketika masyarakat di kampung bisa sejahtera, maka kampung tersebut akan maju. Meski begitu, untuk menjadi sejahtera dibutuhkan sebuah proses yang membutuhkan waktu. Karena itu, berbagai program dalam rangka percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sedang dilaksanakan, antara lain seperti pembebasan biaya pendidikan, kesehatan gratis, peningkatan perekonomian rakyat, pembangunan infrastruktur dasar dan lain sebagainya.
Kesemuanya ini, lanjut Suebu, bermuara pada bagaimana upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tantangan untuk sebuah keberhasilan sangat besar, tapi itu bukanlah sebuah hambatan untuk kita maju. “Banyak hal yang telah kita laksanakan dalam membangun dan mensejahterakan Papua dan masyarakatnya. Hal ini harus diketahui oleh publik agar mereka dapat mengerti dan memahaminya dengan baik. “Karena itu, publikasi dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan dengan menggunakan media yang ada, sebab publik wajib tahu program pembangunan yang berpihak kepada mereka, agar mereka dapat berpartisipasi dalam menyukseskan program tersebut,†tuturnya.
Untuk diketahui, forum sosialisasi Perdasus dan Perdasi tentang perekonomian rakyat, pendidikan dan kesehatan dalam rangka percepatan kesejahteraan rakyat ini, dihadiri sebanyak 100 peserta yang terdiri dari Tokoh masyarakat, Tokoh adat, Kelompok Informasi masyarakat, Tokoh perempuan, Tokoh pemuda, Dinas Perindagkop, Dinas kesehatan, Dinas pendidikan dan pengajaran, LSM dan Perguruan tinggi Negeri/swasta. Tujuan kegiatan tersebut, adalah menghimpun berbagai masukan, pandangan dan pemikiran tentang pembangunan perekonomian rakyat dan kesejahteraan rakyat dari berbagai elemen/unsur strategis sebagai representasi kebutuhan pembangunan di daerah.
Sementara sasaran yang ingin dicapai, adalah tersusunnya bahan masukan bagi Pemerintah Daerah tentang agenda percepatan pembangunan perekonomian, pendidikan dan kesehatan masyarakat di daerah yang mengalami konflik yang didasari oleh aspirasi dan pertimbangan unsur-unsur strategis di daerah dan sebagai bahan masukan kebijakan pembangunan kesejahteraan rakyat secara Nasional.