Pasokan stok beras di tanah Papua, dipastikan aman menjelang perayaan hari raya Lebaran pada bulan September 2009 mendatang. Kepastian ini sebagaimana dikemukakan Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog Papua, Achmad Kastela melalui Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Papua, Eddy Busran yang ditemui wartawan diruang kerjanya, Senin (24/8) kemarin.Eddy menjamin bahwa ketahanan stok beras dibumi cenderawasih hingga ke Teluk Cenderawasih, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 2,4 bulan kedepan. “Jadi stok kita menjelang hari-hari raya besar khususnya Lebaran, berada dalam kondisi aman,†kata Eddy. Menurut Eddy Busran, stok beras untuk tanah Papua sampai saat ini mencapai sekitar 37, 290 ton atau mampu bertahan hingga 2,4 bulan. Namun disamping itu juga, ada daerah-daerah yang ketahanannya tidak mencapai 1 bulan kedepan atau hanya mencapai 0,5 bulan, yakni Kota Jayapura. “Tapi pasokan beras di Jayapura akan mendapat tambahan dari Sulsel sebanyak 5000 ton dan akan tiba tanggal 31 Agustus mendatang. Sehingga jika beras sebanyak 5000 ton ini masuk, maka ketahanan Jayapura mencapai 2 bulan mendatang,†tuturnya Sementara untuk daerah lainnya yang ketahannya sangat minim, lanjut Eddy, yaitu Kabupaten Jayawijaya yang stok berasnya hanya mampu bertahan selama 0,1 bulan. “Tapi kita sudah isi 300 ton. Yakni, 200 ton melalui perusahan penerbangan Trigana Air Service dan 100 ton melalui Manunggal Air. Beras sebanyak 300 ton ini sudah mulai kita salurkan sejak 3 hari yang lalu, yang tiap penerbangan membawa 10 ton,†aku nya. Eddy mengaku, seluruh daerah di Papua sebenarnya akan mendapat pasokan beras yang banyak, namun harus dilakukan secara bertahap. Untuk Kota Jayapura, misalnya, rencana masuk beras, yakni sebanyak 23 ribu ton namun pemasukannya harus dilakukan secara bertahap atau disesuaikan dengan kondisi gudang. “Sebab kalau dimasukan seluruhnya, tentu kondisi gudang tidak akan mampu menampung beras sebanyak itu (23 ribu ton,red). Karena kapasitas gudang hanya mampu menampung 7000 ton beras,†tuturnya. Sementara untuk Biak, kata Eddy, rencana masuk dalam waktu dekat sebanyak 13 ribu ton. “Dan sudah ada satu kapal yang telah tiba di Biak, yakni KM.Mandiri yang membawa beras sebanyak 5000 ton. Begitu juga ada rencananya masuk di Serui 12.500 ton dan Timika 2650 ton. Sehingga dapat dipastikan bahwa ketahan beras di Papua aman. Sebab jika ketahanan yang sudah ada ditambah dengan beras yang akan masuk maka, ketahanan mampu bertahan hingga 3 bulan kedepan,†tuturnya.