"Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan, pada bulan Agustus Tahun 2009 lalu terjadi inflasi (kenaikan harga barang dan jasa) sebesar 0,81 persen atau naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,20 pada bulan Juli menjadi 115 ,13 pada bulan Agustus. Menurut Kepala BPS Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto,MM situasi bulan Agustus di Kota Jayapura yang mengalami inflasi berbeda dengan situasi pada 5 bulan sebelumnya, yakni bulan Januari, Februari, April, Mei dan Juli, yang mengalami deflasi.
Inflasi bulan Agustus dikarenakan, adanya kenaikan harga yang antara lain ditunjukan pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,07 persen, kelompok kesehatan 0,07 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang menyumbang sebesar 0,63 persen. Hal demikian sebagaimana dikemukakan Djarot Soetanto saat memberikan keterangan, bertempat di Sasana Gamma Kantor BPS Papua, Selasa (1/9).
Menurut Djarot, dari 66 kota IHK di Indonesia, sebanyak 63 kota diketahui mengalami inflasi (termasuk Kota Jayapura) dan 3 kota mengalami deflasi. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 0,76 persen dan terendah di Palembang sebesar 0,14. "Untuk Kota Jayapura sendiri, menempati urutan ke-17 ditingkat nasional dan ke-7 ditingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua)," kata Djarot. Ditambahkan Djarot, komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan selama bulan Agustus Tahun 2009 antara lain, angkutan udara. Ikan kembung, telur ayam ras, bawang merah, sewa rumah, kacang panjang, ikan kawalina, kangkung, ikan merah, ikan bubara, mie, pepaya, sagu, sayur lilin, udang basah dan jeruk.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya, yakni cabe rawit, ikan ekor kuning, ikan cekalang, tomat sayur, susu untuk bayi, tomat buah, cekalang asap, sabun detergen bubuk, ikan bandeng, wortel, cabe merah, ikan ekor kuning asap, seng, besi beton, ikan deho, talas/keladi, kol putih/kubis, ketela pohon, susu bubuk dan semen.