"Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat, Nilai Tukar Petani atau NTP Papua pada bulan Juni 2009 mengalami kenaikan 0,06 persen dibanding NTP bulan Mei, yaitu dari 101,44 menjadi 101,50. Meskipun indeks diterima petani (It) pada Juni 2009 turun 0,04 persen dibandingkan nilainya pada Mei 2009, namun penurunan indeks dibayar petani (Ib) sebesar 0,11 persen mampu mendorong naiknya NTP Juni 2009. “Hal tersebut juga menunjukkan nilai positif dimana tingkat kesejahteraan petani pada Juni 2009 lebih baik dari tingkat kesejahteraan petani pada bulan-bulan sebelumnya,†kata Kepala BPS Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM saat memberikan keterangan, kemarin di Kantor BPS Papua.
Menurut Djarot, meskipun subsektor Hortikultura dan Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan NTP masing-masing sebesar 0,01 persen dan 1,09 persen pada Juni 2009, namun peningkatan NTP pada tiga subsektor pertanian lainnya, mampu memicu kenaikan NTP gabungan. Ketiga subsektor tersebut adalah Tanaman Pangan naik 0,19 persen, Peternakan naik 0,22 persen, dan Perikanan naik 0,04 persen. Menurutnya, pada bulan Juni 2009 terjadi deflasi di wilayah pedesaan Papua sebesar 0,14 persen akibat turunnya indeks harga kelompok Bahan Makanan sebesar 0,38 persen. Tercatat ada 10 Provinsi yang mengalami deflasi pedesaan pada Juni 2009, dimana deflasi pedesaan tertinggi terjadi di Jambi yaitu sebesar 0,60 persen. Sedangkan inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Lampung yang tercatat sebesar 1,03 persen.
Untuk diketahui, secara umum NTP Papua subsektor Tanaman Pangan pada bulan Juni 2009 adalah sebesar 103,05, NTP subsector Hortikultura sebesar 115,63, NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 89,49, NTP subsektor Peternakan sebesar 99,41 dan NTP subsektor Perikanan sebesar 86,04.