"Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH didesak untuk segera membereskan masalah perbatasan yang terjadi diberbagai wilayah dibumi cenderawasih. Desakan itu, sebagaimana terungkap dalam Turun Kampung (Turkam) Gubernur Papua di Kabupaten Nabire dan Waropen, dimana terjadi saling klaim-mengklaim wilayah perbatasan saat orang nomor satu Papua ini, mengunjungi kedua Kabupaten yang bertikai. Seperti dikemukakan Bupati Kabupaten Waropen, Ones Ramandey, dalam laporannya kepada Gubernur Papua saat Turkam di kampung Sawara Jaya Distrik Waropen Bawah, pekan kemarin, dikemukakan masalah batas wilayah antar Kabupaten Waropen dan Nabire hingga saat ini belum terselesaikan, karena Kabupaten tetangga (Nabire) bersikukuh mengklaim batas wilayah di sungai Wapoga. “Padahal masyakat kampung Wapoga berada di sebelah barat sungai wapoga yang sudah tentu merupakan wilayah Pemerintah Kabupaten Waropen (kampung definitif) sebelum Kabupaten Nabire dimekarkan dari Kabupaten Yapen Waropen pada tahun 1974,†cetusnya.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kabupaten Nabire, Drs. H.P. Kaisiepo, MM menegaskan Kabupaten Nabire telah membangun beberapa fasilitas pembangunan di wilayah tersebut. Namum, Pemerintah Kabupaten Waropen sudah mengklaim wilayah itu sebagai wilayahnya. “Karena itu, pembangunan diwilayah itu untuk sementara dipending,†akunya. Menanggapi hal demikian, Gubernur Barnabas Suebu meminta kepada kedua Kepala Daerah untuk tunduk pada undang-undang. “Saya harap kedua Bupati patuh kepada UU karena batas wilayah sudah ada jelas tertera didalam peta,â€Âtegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menuturkan bahwa dalam waktu dekat tim gabungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten akan melakukan pertemuan guna menarik batas-batas wilayah dimaksud, sehingga pembangunan diwilayah perbatasan yang menjadi pertikaian, dapat kembali dilanjutkan. “Karena kalau ini ditinggalkan, maka yang menjadi korban adalah masyarakat. Dan pembangunan tidak akan berjalan dengan baik kalau kedua Kabupaten saling merebut,†imbaunya.