"Masyarakat Papua nampaknya harus lebih sedikit bersabar untuk menunggu beroperasinya pabrik mie pertama dibumi cenderawasih, karena adanya pemindahan lokasi pembangunan pabrik dari lokasi semula ke lokasi yang baru. Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Papua, Drs. Kaleb Worembai, MM rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua ini masih harus tertunda, sembari menunggu rampungnya pembebasan tanah di Kabupaten Keerom. “Sebenarnya kita siap, cuma tanah yang di Keerom, Bapak Bupati minta lokasi yang lama dipindah ke lokasi baru. Nah, kita tidak mungkin langsung masuk membangun pabrik di lokasi yang baru. Karena lokasi yang baru itu, belum kita bebaskan tanahnya. Kita takut setelah kita bangun pabrik lalu kita dipalang, â€Âtutur Kaleb saat memberi keterangan, belum lama ini.
Kendati begitu, Kaleb kembali menegaskan bahwa rencana pembangunan pabrik mie tersebut sama sekali tidak dibatalkan. Hanya saja, jadwal pembangunannya ditunda, sambil menunggu pembebasan tanah diselesaikan. “Jadi, waktunya saya yang kita mundurkan. Dan kalau sudah selesai dibebaskan tanahnya kita akan langsung bangun pabrik. Sebab mesin-mesinnya sudah siap berikut para SDMnya, â€Âaku dia. Menyinggung tentang suplai betatas yang merupakan bahan utama dalam pembuatan mie pada pabrik tersebut, Kaleb mengatakan, Pemerintah Provinsi nantinya akan memanpung seluruh hasil betatas dari masyarakat petani yang berada didaerah sekitar pabrik. “Jadi, soal betatas saya pikir tidak perlu dikhawatirkan karena kami mengambil dari para petani yang ada dilokasi sekitar pembangunan pabrik (Keerom), â€Âakunya.