"Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Drs. Tedjo Soeprapto, MM menegaskan nilai dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk tahun 2010, sama besar dengan anggaran yang diterima tahun lalu, yakni sekitar Rp. 3 trilyun lebih, termasuk dana insfrastruktur senilai Rp. 800 milyar. Penegasan ini sebagaimana dikemukakan Tedjo Soeprapto, saat diwawancara di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Selasa (5/1) siang. “Jadi, angka ini tidak jauh berbeda dengan angka Tahun 2009. Sekitar Rp. 2 trilyun lebih untuk dana Otsus dan ditambah dana Infrastruktur senilai Rp. 800 milyar sehingga totalnya sekitar Rp. 3 trilyun lebih. Saya tidak menyebutkan nilainya secara tepat, tapi intinya hampir sama nilainya dengan tahun yang lalu, "kata Sekda.
Menurut Sekda, dana Otsus tahun 2010 nantinya akan lebih diperioritaskan untuk membiayai program pembangunan yang langsung ke rakyat, disamping 4 program priotas yang menjadi tujuan Otsus, yakni pendidikan, kesehatan, pembangunan ekonomi rakyat dan insfrastruktur. Selain itu, dari dana Otsus tersebut akan disisihkan sejumlah dana untuk mendukung membiayai program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Respek), yakni penyaluran dana kampung senilai Rp. 100 juta per kampung. “Jadi, dana itu akan diprioritaskan untuk membiayai program yang langsung ke rakyat. Tentunya dengan melihat dari 4 program prioritas Otsus,â€Âakunya.
Sementara menyinggung tentang pertanggungjawaban dana Otsus dari Kabupaten-kabupaten, ia mengatakan saat ini sudah beberapa Kabupaten yang memasukan pertanggungjawaban penggunaan dana Otsus tahun 2009, termasuk perencanaan pembangunan tahun 2010. Sehingga akan segera dilakukan pembahasan anggaran ditahun 2010 ini. Namun, diakuinya masih ada beberapa Kabupaten yang belum memasukan pertanggungjawaban sehingga diberikan kesempatan untuk menyampaikan dalam waktu dekat. “Sebab jika Kabupaten belum memasukan pertanggungjawaban, maka Kabupaten bersangkutan akan kesulitan. Karena bagaimana Provinsi mau setujui dana tahun 2010 jika mereka belum mempertanggungjawabkan dana Otsus. Sehingga ini tentunya akan mempersulit mereka juga karena penggunaannya belum dipertanggungjawabkan, "tegasnya lagi.