"Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan Aparatur Provinsi Papua mengingatkan para Kepala SKPD ( Satuan Kerja Perangkat Daerah )khususnya dilingkungan Pemerintah Provinsi, untuk tak lagi mengangkat tenaga honor sebab tidak akan terakomodir dalam pengangkatan CPNS. Penegasan tersebut sebagaimana dikatakan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan Aparatur Provinsi Papua, Drs. Yesaya Buiney, MM kepada, usai mengikuti satu acara, kemarin. Menurut dia, kategori tenaga honorer sesuai PP 48 Tahun 2005, adalah bagi mereka yang telah bekerja sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, sudah genap setahun memiliki masa kerja. “Itu berarti jika ada tenaga honor yang masuk bekerja di Bulan Februari 2005. Maka dia belum genap satu tahun bekerja sehinga tak bisa dikategorikan sebagai tenaga honorer. Apalagi jika dia bekerja di tahun 2006, â€Âjelasnya.
Kendati mengaku para tenaga honorer ditingkat Provinsi telah habis terangkat dalam formasi tahun 2009 kemarin, namun Buiney menyebut masih ada sekitar 380 tenaga honor yang sekarang telah muncul dan tercatat di BKN untuk diakomodir pada penerimaan berikutnya. Namun status mereka, masih menunggu turunnya peraturan pemerintah yang baru tentang pengangkatan tenaga honorer. “Jadi, status 380 tenaga honorer ini sekarang sedang dibahas di DPR dan kita harap segera disahkan sehingga mereka bisa diangkat. Tapi kita harap instansi provinsi jangan angkat lagi yang baru. Karena akan membebani Pemerintah, â€Âujarnya.
Dalam kesempatan itu, Buiney mengaku Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Papua pada tanggal 19 Februari mendatang akan mengumumkan hasil tes CPNS rekruitmen tahun anggaran 2009. Rencana pengumuman ini, sebagaimana hasil kesepakatan pada rapat koordinasi terakhir dengan para Bupati/Walikota, di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, beberapa waktu lalu, Ia berharap kepada para peserta yang belum diterima agar dapat mencoba pada penerimaan berikutnya, dan tetap percaya diri dalam mengerjakan soal maupun tes-tes lainnya. Buiney, juga berharap agar masyarakat tidak mempercayai oknum-oknum yang mengaku dapat memberikan kelulusan. “Kalau ada calo-calo yang menjanjikan kelulusan jangan coba-coba kita percaya. Sebab janji yang mereka beri itu adalah tidak benar karena kelulusan hanya ditentukan oleh kemampuan dari para peserta itu sendiri, â€Âimbaunya.