Indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua akan mengalami peningkatan secara cepat dan pesat,melampaui angka pertumbuhan yang ditetapkan secara nasional.Pertumbuhan ini didukung dari sektor pertanian yang semakin tangguh (agribisnis)juga didukung sub sector nonpertanian,terutama dari sektor perikanan laut,pertambangan dan energi,pariwisata,industri manufaktur,perdagangan dan jasa.
Hal itu disampaikan ketua BP3D Provinsi Papua,Drs.Marthinus Howai beberapa waktu lalu dalam Analisa Rancana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua.
Dalam kaitan dengan isue-isue pokok dan visi pengembangan wilayah.Dikatakan,menghadapai era pasar bebas yang ditandai proses liberalisasi dan globalisasi ekonomi serta perdagangan yang semakin terbuka dan bebas melampaui batas-batas wilayah administasi negara,sebagaimana dicanangkan dalam Deklarasi Bogor,maka system perdagangan dan investasi bebas akan diberlakukan penuh pada tahun 2020 di kawasan Asia Pasific (APEC)dan Kawasan Asean (AFTA).
Untuk menghadapi hal tersebut di Provinsi Papua perlu digariskan arah kebijakan dan strategi
pengembangan ekonomi sebagai suatu agenda straytegic yang mengarah pada upaya-upaya nyata pembangunan pada penyesuain fenomena baru tersebut.
Bagaimana melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat yang sebagian besar hidup dalam sector pertanian di wilayah pedesaan,bahkan tidak sedikit yang masih bercorak tradisonal,sebab dari 2.165 desa yang ada sebanyak 77.5% (1.738)merupakan desa tertinggal yang kualitas kehidupannya masih memprihatinkan,hal ini dipengaruhi pengembangan ekonomi pedesaan akibat dipengaruhi berbagai kendala berjalan lambat.
Untuk itu dalam mempercepat pengembangan ekonomi rakyat tersebut,Pemerintah Provinsi Papua telah melakukan kerja sama ekonomi regional dengan wilayah Australia mengingat letaknya yang berdekatan secara geografis serta dengan daya tarik potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki Papua.
bahkan menurutnya,keterbatasan jumlah penduduk juga menjadi masalah dalam pergerakan pembangunan akibat keterbatasan jumlah tenaga kerja.Dimana dari jumlah penduduk Papua yang ada 72,02% berada pada wilayah pedesaan yang pada umumnya adalah penduduk lokal (asli) Papua dengan kondisi SDMnya masih relative rendah dibandingkan penduduk pendatang maupun maupun penduduk perkotaan.Sehingga dalam konteks mengejar ketertinggalan menghadapi era globalisasi,masalah peningkatan kualitas SDM menjadi isue-isue yang harus dilakukan melalui kebijakan pemihakan dan pemberdayaan ekonomi rakyat di wilayah pedesaan tersebut.
Oleh sebab itu untuk struktur ekonomi wilayah harus diperkuat lewat sector pertanian yang mampu mempertahankan food security,sehingga masyarakat di daerah ini bebas dari ketergantungan kebutuhan dasar pangan dari wilayah lain.