"Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH mengajak seluruh stakeholder mulai dari pemerintah, dunia usaha, tokoh adat, tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan Jumat bersih, dalam rangka mewujudkan lingkungan dan hidup sehat di Bumi Cenderawasih. Penegasan ini sebagaimana dikemukakan Gubernur Suebu dalam sambutannya pada pencanangan Jumat bersih di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Jumat (14/5) pagi.
Dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Sekda Papua, Drs. Elia Ibrahim Loupatty, MM, Gubernur Barnabas Suebu mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik terutama kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder, karena lingkungan yang bersih mencerminkan kepribadian kita. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Papua pada hari ini (Jumat) mencanangkan gerakan Jumat bersih, dengan harapan melalui kegiatan ini dapat menjadi gerakan moral bagi semua pihak guna terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih di Provinsi ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Jumat Bersih, Ir. Noak Kapisah mengatakan kegiatan Jumat bersih ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang akan jatuh pada tanggal 5 Juni. “Maka itu kita buat serangkaian acara yang salah satunya kegiatan ini kita mulai dengan gerakan Jumat bersih. Dan ini sudah ada instruksi dari Gubernur di seluruh Kabupaten untuk melakukan kegiatan tersebut, â€Âtutur dia.
Ditambahkan Noak, inti dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi kembali seluruh masyarakat agar hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan serta memelihara lingkungannya. “Ini juga supaya sampah dibuang ke tempatnya dan tidak mengotori lingkungan. Sebab jika ada sampah maka akan ada penyakit.Karena itu, kita lakukan kegiatan ini untuk menggugah kesadaran masyarakat agar mereka mau peduli menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan lagi, â€Âpapar dia. Menyinggung soal kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, Noak menilai jika dilihat secara umum, sampah masih bertebaran dimana-mana. Maka itu, indikasinya kita perlu memotivasi lagi masyarakat untuk mau merubah pola ini. “Dan mungkin pemerintah perlu menjadi fasilitator untuk menyediakan tempat pembuangan sampah, tapi kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan, â€Âujarnya.
Ditempat terpisah, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Jemima J. Mirino-Krey, S.Th menilai kesadaran semua pihak untuk mempertahankan budaya bersih, masih jauh dari yang diharapkan. Ia mencontohkan, sebuah lembaga Rumah Sakit yang seharusnya melekat dengan kesan bersih, tetapi tak seperti yang diharapkan. Sehingga hal demikian, tentu dapat berdampak pada psikologi kesembuhan pasien. Tak hanya itu, ia melihat kesadaran Lembaga Swasta maupun Pemerintah lainnya masih sangat kurang untuk mempertahankan kesan bersih. Oleh karena itu, Karena itu, ia menghimbau semua pihak yang diawali dari lembaga-lembaga keagamaan untuk menjaga pola hidup bersih. Dalam kesempatan itu, ia juga menghimbau pihak Pemerintah untuk memfasilitasi adanya pendaur ulang sampah-sampah, sehingga dapat menekan tingkat pembuangan sampah secara sembarangan. “Ini akan sangat baik karena limbah sampah tersebut dapat digunakan untuk hal-hal positif. Sementara keuntungan lainnya, yakni kita dapat mencegah pembuangan sampah secara sembarangan, â€Âharap dia.