Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Kependudukan Provinsi Papua, Marthen Tangaran mengaku penerapan KTP elektronik di Papua akan sulit diwujudkan, karena terbatasnya sarana dan prasarana pendukung. Mathen juga mengatakan, selain adanya keterbatasan sarana dan prasarana, letak geografi Papua yang sulit menjadi factor maupun kendala utama untuk dapat mewujudkan hal tersebut. “Hal inilah yang menjadi kesulitan kita. Karena kampung di Papua ini berada di tempat terpencil, terpencar dan dalam jumlah yang kecil-kecil. Ini merupakan hambatan geografi di Papua,â€Âaku dia saat ditanya wartawan terkait kesiapan pelaksanaan KTP elektronik di Papua, Kamis (5/8) siang. Lebih lanjut Marthen mengatakan, hal yang paling mencolok adalah tingginya ongkos transportasi akibat letak georafi Papua yang sulit. Kendati begitu, pihaknya akan terus berupaya untuk mensukseskan program nasional tersebut. “Memang hal ini menjadi masalah kita karena keterisoliasian daerah sehingga menyangkut biaya tinggi. Tapi, kita terus berupaya untuk mewujudkan program tersebut paling tidak di akhir Tahun 2012, KTP elektronik itu sudah bisa diterapkan di Papua,†akunya. Ia menambahkan, untuk mendukung program tersebut, Dinas Ketenagakerjaan dan Kependudukan Papua akan menentukan beberapa Kabupaten/Kota untuk dijadikan sebagai daerah uji coba KTP Elektronik. “Dengan begitu kita harap upaya mewujudkan program nasional tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai yang diharapkan,†harapnya.