Sekitar 2.000 massa dari kalangan mahasiswa dan warga masyarakat, Selasa siang, berunjuk rasa ke gedung DPRD dan Kantor Gubernur Provinsi Papua di Jayapura untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, massa demonstran juga mendesak pemerintah untuk menindak otak pelaku illegal logging yang mengakibatkan kerugian negara trilunan rupiah serta merusak hutan di provinsi tertimur Nusantara itu.
Demonstran yang dipimpin Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Yanto Bosawer, berkumpul di Taman Imbi di jantung Kota Jayapura. Dengan pengawalan polisi pengunjuk rasa berjalan kaki menuju Kantor Gubernur di Dok II sepanjang dua Km.
Sesampainya di pelataran Kantor Gubernur Papua, tanpa pejabat yang menerima, Yanto Bosawer langsung membacakan pernyataan sikap mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM.
Mahasiswa meminta pemerintah menunda kenaikkan BBM itu dalam jangka waktu yang tidak ditentukan karena kondisi ekonomi negara ini belum stabil.
Mahasiswa juga agar aparat penegak hukum menindak tegas pelaku illegal logging dari tanah Papua yang mengakibatkan negara mengalami kerugian trilunan rupiah serta melarang penyelundupan kayu dari Papua ke luar negeri, sebab luas hutan di Papua rusak berat.
Setelah membacakan pernyataan sikap, demonstran di kawal Polantas Polresta Jayapura berjalan kaki melintasi jalan kawasan Ruko-Polda Papua menuju gedung DPRD Provinsi Papua yang terletak di depan Taman Imbi, Jayapura.
Para demonstran masuk ke halaman gedung DPRD Provinsi Papua disambut kelompok suling bambu dan tambur dengan iringan musik lagu-lagu rohani dan lagu perjuangan. Mereka membawa spanduk dan pamflet yang bertuliskan menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM dan menindak tegas pelaku illegal logging yang semakin brutal merusak hutan di Papua ini.
Hingga berita ini dilaporkan Selasa siang, massa masih berorasi secara bergantian menunggu kehadiran pimpinan DPRD Provinsi Papua. Situasi demonstrasi terus berlangsung berjalan aman dan tertib karena dijaga secara ketat aparat kepolisian dari Polresta Jayapura.