Rencana Pemerintah Provinsi Papua untuk memperdakan program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Respek) ternyata masih harus dikaji lebih dalam oleh DPR Papua. Menurut Carolus Bolli, Ketua Komisi C DPR Papua, perlu ada kajian tentang efektivitas dari pelaksanaan Respek itu sendiri. Disamping itu, pihak DPR Papua perlu meminta pertimbangan dari masyarakat apakah Respek perlu diperdakan atau tidak. "Soal memperdakan Respek, tentu kita akan pelajari dulu lewat komisi dan badan legislasi. Juga ada ruang yang namanya konsultasi publik yang tujuannya menyerap aspirasi masyarakat. Kalau memang Respek menguntungkan rakyat yang hidup di kampung kenapa tidak. Tapi tentu, Respek masih harus dikaji lagi apakah perlu atau tidak diperdakan," jelas Carolus saat diwawancara pers dalam satu kesempatan. Menurut dia, secara kasat mata pihaknya mencatat ada banyak hal yang menguntungkan dari pelaksanaan program Respek. Namun tak sedikit pula catatan-catatan kekurangan yang dituliskan dari pelaksanaan program tersebut. Ia mencontohkan seperti, adanya pembagian dana yang tidak merata antar daerah, padahal harga di daerah pesisir yang transportasinya lancar, tentu dapat berbeda dengan wilayah pesisir yang transportasinya sulit. "Sehingga perlu ada kajian dan mekanisme yang tepat tentang pembagian dananya," tandas dia. Carolus juga memberikan catatan merah pada proses pendampingan. Sejumlah tenaga pendamping di daerah, kata dia, yang dilepas oleh Gubernur Papua untuk melaksanakan tugas di daerah pedalaman, ternyata kerap meninggalkan tempat tugas. "Mereka tidak mendampingi warga kampung dengan baik,"ujarnya. Hal penting lain yang menjadi catatan, menurut Carolus, proses pencairan dana Respek yang tiap-tiap daerah memiliki perbedaan nilai pencairan. "Ada daerah yang turun penuh, ada yang sebagian, seperempat dan bahkan tidak turun sama sekali. "Jadi hal seperti ini yang sama-sama harus menjadi perhatian kita. Dengan adanya berbagai catatan-catatan ini, apakah Respek akan kita lanjutkan atau tidak, tentu kita akan sama-sama lihat itu," tutupnya.