Dalam rangka melindungi budaya dan kekayaan alam Papua, Pemerintah Provinsi akan mendirikan Papua Research Center atau Pusat Penelitian Papua. Menurut Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH rencana mendirikan pusat penelitian tersebut, telah dirancang sejak dua tahun yang lalu. Hal demikian bertujuan memajukan Papua menuju peningkatan kesejahteraan dengan tetap mempertahankan identitas budayanya.
Ini yang sedang kita usahakan karena kita harus berupaya untuk melindungi kekayaan alam dan budaya Papua, kata Suebu saat memberikan pemaparan dalam acara International Conference on Papuan Cultural Diversity in the Mosaic of Indonesian Cultures, Senin (8/11) bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Dikatakan Gubernur Papua, jika pusat penelitian tersebut telah dibangun, Provinsi Papua akan memiliki 3 pusat studi. Dua diantaranya berfungsi sebagai pusat studi bumi yang akan berbicara tentang kekayaan alam, hutan, serta bio diversity.
Tahun lalu kita sudah lakukan konferensi internasional tentang bio diversity dan sekarang kita pertahankan hutan Papua menjadi 70 persen hijau karena hanya dengan itu budaya Papua dan Melanesia akan tetap terjaga. Sebab budaya adalah interaksi antara manusia, alam dan Tuhan, terangnya. Sementara pusat studi kedua, yakni berbicara tentang manusia dan budaya Papua karena masyarakat Papua sedang menghadapi proses transformasi nilai sosial dan budaya sebagai akibat dari pembangunan itu sendiri.
Oleh Karena itu, research center dari bidang budaya ini akan memberi masukan kepada Gubernur yang merancang pembangunan di Papua pada segala lini. Maka itu, kita mutlak harus memperhatikan nilai-nilai budaya. Ini yang namanya pembangunan Papua didasarkan kepada nilai-nilai kemanusiaan dan harkat maupun martabat masyarakat Papua.
Dan itu kita sudah mulai melalui program RESPEK, ungkapnya. Sementara itu, acara Conference on Papuan Cultural Diversity in the Mosaic of Indonesian Cultures tersebut, dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua dan akan dilangsungkan hingga Kamis (11/11). Acara ini antara lain dihadiri tokoh adat dan tokoh masyarakat beserta para lembaga dan negara donor.