Dalam rangka mendukung publikasi program-program Pemerintah melalui siaran Radio Republik Indonesia (RRI) kepada masyarakat, Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) Provinsi Papua dalam tahun 2011 ini akan memperkuat siaran RRI Tasangka Jayapura. Menurut Plt. Kepala DPTIK Provinsi Papua, Kansiana Salle, SH penguatan RRI Tasangka Jayapura tersebut yakni dengan mengadakan peralatan pendukung untuk siaran radio kepada masyarakat yang belum terjangkau.
Jadi, untuk tahun 2011 ini kita programkan untuk perkuat RRI yang ada di Tasangka dengan mendukung beberapa peralatan termasuk pengadaan genset. Kita mensuport RRI agar siaran-siarannya dapat menjangkau hingga ke pelosok kampung yang ada di Jayapura,kata Kansiana,saat diwawancara via telepon selulernya, belum lama ini. Menurut Kansiana, di tahun 2010 lalu, DPTIK Papua sudah melakukan penguatan RRI di tiga lokasi berbeda, yakni RRI di Kabupaten Nabire, Merauke dan Jayawijaya.
Dengan harapan, siaran RRI bisa dinikmati masyarakat kampung yang berada di tiga kabupaten tersebut. Utamanya tentu kita harapkan agar publikasi mengenai pembangunan, pendidikan, kesehatan, insfrastruktur di tanah ini, bisa diketahui oleh masyarakat di kampung, harapnya. Sementara itu, disamping akan melakukan penguatan RRI, tahun 2011 ini DPTIK Papua akan membangun wartel melalui program kampung berdering pada salah satu Kabupaten di Papua.
Tapi untuk sementara kita masih survei dulu di wilayah mana yang bisa mendukung untuk dibangun wartel. Memang kita sudah rencana di Nabire tapi ini masih perlu pendalaman lagi dalam surveinya, aku dia. Sampai tahun ini, DPTIK sudah membangun sebanyak dua wartel untuk mendukung komunikasi diwilayah perkampungan. Di tahun 2010 lalu, DPTIK telah membangun wartel di wilayah Bonggo Timur Kabupaten Sarmi. Dengan adanya wartel tersebut, DPTIK berharap agar akses komunikasi bisa lebih lancar guna mendukung program pembangunan Pemerintah dibidang telekomunikasi. Sementara untuk pengoperasian wartel tersebut, diharapkan ada sharing dana dari masyarakat yang mengunjungi wartel, untuk kemudian mendukung pengoperasiannya. Kan wartel ini kalau digunakan harus isi pulsa. Maka itu kita harapkan biaya menelpon itu bisa digunakan untuk pengoperasian wartel. Karena wartel ini dibangun oleh masyarakat dan untuk masyarakat, tandasnya.