Bertempat di Hotel Yasmin Jayapura, semalam, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan menggelar acara temu validasi dan finalisasi data statistik perikanan budidaya Tahun 2010.
Kegiatan yang kali ini menunjuk Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua sebagai tuan rumah kegiatan validasi tersebut, diikuti sebanyak 33 provinsi. DR. Ketut Sugama, Dirjen Perikanan Budidaya, disela-sela acara pembukaan menuturkan pertemuan validasi dan finalisasi data statistik ini dianggap sangat penting, karena akan menghasilkan angka tetap di tahun 2010.
Angka ini, sudah ditunggu-tunggu banyak pihak, khususnya Menteri Kelautan dan Perikanan, mengingat angka pasti data statistik tahun 2010 diharapkan dapat segera digunakan dan dijadikan sebagai salah satu tolak ukur kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang telah menetapkan budidaya perikanan sebagai prime mover pembangunan kelautan dan perikanan.
Jadi ini adalah untuk tentukan kebijakan. Statistik ini kan alat untuk menentukan kebijakan apa yang kita harus lakukan setelah kita ketahui data statistik itu. Apakah nanti pakai sistem budidaya laut, darat atau pantai. Kemudian jenis ikan apa saja, nah itu semua melihat dari data statistik yang nantinya akan muncul itu. Disamping itu, ini bisa dijadikan sebagai indikator utama untuk mengetahui seberapa besar sumbangsih terhadap pembangunan nasional, tukasnya.
Ia mengatakan, kegiatan validasi yang dilaksanakan di Papua ini, sebenarnya agar potensi bumi cenderawasih bisa dilihat oleh para peserta lainnya yang berada dari luar Papua. Sementara misi lainnya, agar Papua lebih dikenal dan melihat lebih dekat potensi apa yang bisa dikembangkan di Papua. Jadi, ada banyak nilai positif menggelar kegiatan di Papua.
Sebab kita ingin Papua lebih dikenal dan bisa melihat potensi apa yang bisa lebih ditumbuhkanbangkan di tanah ini, katanya. Masih menurut Ketut, Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya telah mencanangkan Indonesia akan menjadi negara produsen ikan terbesar didunia pada tahun 2015 dengan target kenaikan produksi perikanan budidaya sebesar 353 % dan dengan total produksi mencapai 16,9 juta ton pada tahun 2014.
Target tersebut memang sangat fantastis dan banyak pihak mengkhawatirkan akan sulit tercapai. Namun jika melihat perkembangan data statistik selama 3 tahun terakhir, kita perlu berbangga hati dan yakin kalau target tersebut bisa terlampaui. Selama periode 2008 - 2010 peningkatan produksi mencapai 19,2 % per tahun dari 3,86 juta ton pada tahun 2008 menjadi 5,48 juta ton pada tahun 2010 dan telah menunjukkan angka di atas angka target produksi sebesar 5,3 juta ton pada tahun 2010.
Keragaan data tersebut dapat terwujud berkat kerja keras, ketekunan dan kesabaran Saudara-Saudara untuk menghimpun dan mencatat data statistik di wilayahnya masing-masing. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas kinerja yang telah Saudara-Saudara dedikasikan untuk pembangunan perikanan budidaya.
Dilain pihak, perlu diinformasikan bahwa untuk mencapai target yang sangat fantastis di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah merintis pemberlakuan terobosan melalui berbagai program, yaitu pengembangan Kawasan Minapolitan secara terpadu di 197 wilayah potensial, yang tahun 2011 ini diprioritaskan untuk 24 lokasi Minapolitan yang telah siap komponen pendukungnya, pemberian paket Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)-PNPM Mandiri di 300 Kabupaten/Kota sebagai kelanjutan dari paket Wirausaha bagi pembudidaya pemula yang telah diluncurkan pada tahun 2010.
Paket-paket tersebut untuk pengembangan usaha budidaya nila, patin, lele, bandeng dan rumput laut yang dibarengi dengan penguatan sarana produksi melalui bantuan induk, vaksin, mesin pelet, karamba, eskavator dll. serta upaya peningkatan pembinaan teknis dari hulu sampai hilir.
Hal ini diharapkan dapat mendongkrak produksi ikan secara berlipat. Kaitannya dengan hal itu, para peserta khususnya pejabat statistik Propinsi agar terus meng-update data sesuai dengan perkembangan usaha budidaya di lapangan, sehingga kita dapat menyajikan data statistik perikanan budidaya secara lebih komprehensif dan representatif.
Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan pertemuan ini dengan sebaik- baiknya khususnya dalam menginformasikan kondisi usaha budidaya perikanan yang saat ini berkembang di wilayahnya, dan jika nanti angka 2010 telah disepakati, saya minta hasil kesepakatan ini segera dilaporkan kepada Kepala Dinasnya untuk digunakan menjadi angka tetap Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsiâ€.
Melalui kesempatan ini pula, saya ingin berpesan kepada para peserta untuk terus meningkatkan kinerjanya, karena tahun 2012 dan seterusnya target produksi yang kita tetapkan jauh lebih berat, sehingga membutuhkan komitmen kita bersama baik dalam melakukan pembinaan ke pembudidaya maupun dalam menghimpun semua data dan informasi yang berkembang di masyarakat, tandasnya.
Kegiatan temu validasi dan finalisasi data statistik perikanan tersebut, dibuka secara resmi oleh DR. Ketut Sugama selaku Dirjen Perikanan Budidaya dengan disaksikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Ir. Astiler Maharadja. Acara validasi tersebut akan digelar selama empat hari (11 s/d 14 April 2011).