Tingginya angka kebutaan akibat penyakit mata atau katarak di Papua membuat Pemerintah Provinsi Papua bergerak cepat mencari solusi untuk meredam lajunya penyakit tersebut.
Salah satunya adalah melakukan kerja sama dengan salah satu yayasan di Papua yang kemudian melakukan operasi katarak di beberapa tempat. Dilain pihak, Pemerintah Provinsi Papua melakukan pengiriman dokter spesialis ke Kabupaten untuk melakukan pelayanan kesehatan mata.
Meski berbagai upaya telah dilakukan, namun angka kebutaan di Papua masih tergolong cukup tinggi. Masyarakat yang mengalami kebutaan pun menjadi hilang pendapatan karena tidak bisa bekerja. Oleh karenanya, masyarakagt dihimbau untuk lebih proaktif memeriksakan kesehatan mata secara dini guna menghindari kebutaan secara permanen.
Dengan kata lain, untuk dapat sehat, hal itu bergantung kepada masyarakat. Oleh karena itu, secara dini apabila masyarakat mengalami gangguan penglihatan agar segera melakukan pemeriksaan. Dengan begitu, kita bisa menghindari kebutaan karena mungkin masyarakat sudah terlambat memeriksakan mata sehingga kadang-kadang mengakibatkan kefatalan atau kebutaan, tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Joseph Rinta, dalam dialog dua arah dengan topik pelayanan kesehatan publik yang diselenggarakan oleh Biro Humas dan Protokol Provinsi Papua, pada salah satu media elektronik di Jayapura, semalam.
Menurut Joseph, tak hanya untuk penyakit mata, saat ini Dinas Kesehatan Papua tengah mengembangkan pelayanan secara komprehensif, yakni mendatangkan para dokter spesialis dari tingkat Provinsi ke Kabupaten serta dari luar Papua ke Jayapura yang mana tenaga spesialis dimaksud tidak ada di Papua.
Dan kami juga telah melakukan kerja sama dengan RS Siloam di Jakarta yang mana bapak Gubernur Papua ingin meningkatkan kualitas pelayanan di Papua, disamping mendatangkan para dokter spesialis ini, jelasnya.