Tingginya angka pencari kerja dibanding ketersediaan lapangan kerja di Kota Jayapura ternyata menjadi perhatian Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua yang membuka sejumlah program dengan antara lain menggelar pelatihan ketrampilan teknis baik yang dilaksanakan oleh lembaga pelatihan pemerintah maupun swasta.
Meski tidak 100 persen efektif, metode ini dipandang positif untuk memacu dan menumkbuhkembangkan minat dari masyarakat khususnya para pencari kerja agar tidak bersandar pada sektor formal saja tetapi pada sektor informal yang memiliki potensi menjanjikan jika dikelola dengan tepat dan baik.
Mengomentari hal ini Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua, Drs. Yan Piet Rawar, mengatakan diperlukan adanya pergeseran pola pikir dari para lulusan agar para lulusan lebih condong memilih untuk berwirausaha ketimbang melirik sektor formal.
Namun untuk dapat mewujudkannya, para lulusan tersebut harus mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Dan ini tentunya dengan difasilitasi oleh Pemda untuk mendapatkan bantuan dari Bank dan sebagainya. Yang jelas pemerintah akan mendukung penuh sebab melihat prospek dan kondisi sekarang di pasar kerja untuk sektor formal sangatlah terbatas, kata Yan, kemarin.
Menurut Yan masalah yang terjadi saat ini, bahwa para lulusan sarjana di Jayapura sebagian besar lebih berminat pada sektor formal yang antara lain seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal mestinya, para lulusan sarjana sebagai cendekiawan yang tentunya memiliki sikap, ketrampilan maupun pengetahuan, lebih berorientasi kepada wirausaha yang dapat menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri juga bagi orang lain manakala usahanya berkembang menjadi lebih baik dibanding sebelumnya.
Ya, kalau mau lirik PNS kan itu sah-sah saja. Tapi kita ketahui sektor formal (PNS) ini kan sangat terbatas. Apalagi pemerintah berorientasi pada job tertentu yang memiliki spesialisasi khusus seperti guru dan petugas medis karena itu yang lebih dibutuhkan pemerintah saat ini. Tapi kalau umum sudah sangat terbatas, nah disaat dia persiapkan diri untuk mendaftar PNS inilah harusnya dia berwirausaha sehingga tidak hanya berharap pada PNS tetapi usaha lainnya, tukas Kepala Dinas.
Ditambahkan dia, menyikapi tingginya angka pencari tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Papua akan terus berupaya mencari solusi agar masalah tersebut bisa dieliminir. Salah satunya dengan memotivasi serta mengajak masyarakat untuk bagaimana berwirausaha atau mengembangkan usaha sendiri.
Dinas Tenaga Kerja dalam upaya memfasilitasi, akan menghubungkan fasilitasi antara pihak masyarakat yang berwirausaha dengan lembaga keuangan seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua atau lembaga lain, yang dapat memberi bantuan modal atau bantuan usaha tanpa jaminan dibawah Rp 5 juta.
Nah yang seperti ini kita terus genjot supaya pengusaha lokal kita mau memiliki usaha kecil sehingga bantuan yang diterima dapat dipergunakan untuk mengembangkan usahanya. Ini akan kita dorong terus sehingga bisa tercipta lapangan kerja karena tumbuhnya sektor informal merupakan satu tanda meningkatnya perekonomian rakyat menengah kebawah, tukas dia.