Sampai dengan saat ini, banyak kalangan menilai pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua belum memiliki efek bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua. Bahkan tak sedikit dari itu menyebut pelaksanaan Otsus di Papua dinyatakan tak berhasil karena tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Meski tidak berupaya mengomentari argumen tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Ir. Astiler Maharadja mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2011 di instansinya, khusus untuk sumber dana yang bersumber dari dana Otsus, seluruhnya langsung diserahkan kepada masyarakat asli Papua. Ia hanya membeberkan sejumlah kegiatan yang didanai oleh dana Otsus.
Seperti program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang didalamnya mendanai kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat pulau terluar. Kegiatan yang bersumber dari dana Otsus ini dipergunakan untuk membeli paket sarana produksi berupa perahu 8 unit, motor tempel 25 pk 8 unit, jaring dan pancing 8 unit. “Dan kesemuanya omo diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten pulau terluar Sarmi.
Menurut dia, kegiatan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian maupun produksi perikanan tangkap, khususnya bagi keluarga nelayan yang berdomisili wilayah pesisir pulau terluar Sarmi. Dan jelas penerima adalah masyarakat asli Papua yang berada disitu, jelasnya lagi. Sementara kegiatan lain yang berkaitan dengan hal ini, lanjutnya, Dinas Perikanan pada tahun yang lalu sudah melakukan restocking (menebar benih untuk menambah populasi ikan) di danau dan perairan umum, yang bertempat di Danau Sentani dan Tage Paniai.
Restocking ini, untuk meningkatkan populasi ikan juga meningkatkan pendapatan dan produksi ikan hasil tangkapan masyarakat nelayan. Dan ini untuk peningkatan gizi masyarakat khususnya di daerah pedalaman, kata dia. Disamping itu, kata dia, instansinya telah melakukan pembuatan rumpon atau sarang ikan Gabus Malas di Danau Sentani. Rumpon sebanyak 20 unit ini dibagikan langsung kepada masyarakat atau putera daerah sekitar danau.
Belum lagi ada kegiatan pelatihan dan praktek transplantasi terumbu karang di Jayapura yang diikuti diikuti oleh kalangan pers, aparatur pemerintah dan masyarakat dengan tujuan merehabilitasi serta menjaga kelestarian terumbu karang. Semua kegiatan ini dibiayai oleh dana Otsus bahkan masih ada banyak lagi kegiatan yang bersumber dari Otsus dan langsung dinikmati oleh masyarakat.