Menyikapi bencana banjir yang kerap terjadi di Kota Jayapura manakala terjadi cuaca ekstrim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua mengusulkan untuk membuat danau buatan sebagai solusi mengatasi bencana alam tersebut.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Didi Agus Prihatno, Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Jayapura sudah tak lagi memadai untuk menampung debit air jika terjadi curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu, solusi pembuatan danau buatan merupakan satu alternatif terbaik karena diyakini dapat membantu menampung air jika terjadi cuaca ekstrim di Jayapura.
Jadi saya pikir ini (dana buatan) merupakan solusi terbaik. Karena kalau dibuat danau buatan di sekitaran Kota Raja yang mengalir ke arah pantai dengan begitu bisa menampung air jika terjadi cuaca ekstrik. Tentu saja upaya ini bisa meminimalisasi terjadinya banjir dan satu hal yang tak kalah penting dana buatan ini bisa juga menjadi daerah wisata bagi masyarakat, tutur Didi kepada pers di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Rabu (21/3).
Meski memberi solusi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua tetap menghimbau kepada warga untuk mewaspadai bencala alam yang bisa terjadi kapan pun dan dimanapun berada. Oleh karenanya, tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Papua terfokus pada kegiatan kesiapsiagaan untuk bagaimana memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa kita selalu diperhadapkan pada bencana alam.
Dengan begitu kita harap bisa diminimalisasi terjadinya angka korban jiwa saat terjadi banjir. Hal seperti ini yang perlu kita waspadai, tuturnya. Sementara menyikapi himbauan BMKG agar seluruh daerah mewaspadai bencana alam, kata Didi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua sudah melakukan satu kegiatan peringatan dini bekerja sama dengan salah satu media elektronik di Jayapura.
Kami sudah kerja sama dengan salah satu TV swasta yang tiap hari menghimbau masyarakat untuk harus waspada karena banjir yang selalu berulang terjadi di Papua. Apalagi di Papua ada daerah pemekaran yang banyak pembangunan dimana-mana sehingga terjadi penebangan hutan, dan otomatis daya resapan berkurang sehingga rawan banjir.
Tapi untuk kasus (banjir) Kota Jayapura memang sudah selesai hanya saja jika cuaca ekstrim tetap akan banjir. Maka itu, warga tetap waspada sehingga bisa menghindari jatuhnya korban saat bencana, ujarnya.